IDI Siap Bantu Penderita Kanker
Servik
Jakarta, Koran Investigasi
Anggaran
Kesehatan masih terbatas, mustahil masyarakat akan dapat menerima pelayanan
kesehatan prima. Menurut Dede Yusuf, ini akan berdampak pada layanan masyarakat
karena peralatan kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien. Kesejahteraan
tenaga medis juga masih dianggap kurang, olehnya itu mantan Wakil Gubernur Jawa
Barat berjanji akan memperjuangkannya.
" Saya
akan mendorong, pendapatan dokter untuk tÃdak dibedakan, baik dokter spesialis
maupun umum", Ujarnya di Kantor IDI di Salemba Jakpus dalam dialog
kebangsaan hari Bhakti Dokter Indonesia (19/5).
Menurut Dede Yusuf sebagai anggota Komisi IX DPR-RI, juga akan mempertimbangkan tentang pembatasan CPNS khusus dibidang kesehatan. Karena keterbatasan tenaga kesehatan, contohnya tenaga medis serta paramedis pada puskesmas dan rumah sakit besar.
Dari anggaran yang telah ditentukan, lanjut politisi dari PAN ini kedepannya berharap pada Pemerintah untuk mengurangi import alat-alat kesehatan. Supaya ada efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran. Untuk itu katanya, akan mengajukan adanya kerja sama dengan pihak BUMN yang dapat memproduksi alat kesehatan.
"Kedepannya kita akan berupaya untuk bekerja sama pada BUMN untuk memproduksi alat kesehatan didalam negeri," harapnya dengan sangat yakin.
Pada Kesempatan yang sama IDI mengajak masyarakat, apabila melihat ada pasien miskin yang menderita kangker servik yang dipersulit dalam pengobatan dibalai kesehatan, IDI siap membantu pasien tersebut. Diperkirakan bagi wanita yang terserang kanker servik memasuki usia antara 45-55 tahun. Dan berharap bila terkena gejala kanker servik, pasien tetap berkunjung ke puskesmas terdekat serta bila berobat secara teratur akan sembuh total. (Didi wj/AS)
Menurut Dede Yusuf sebagai anggota Komisi IX DPR-RI, juga akan mempertimbangkan tentang pembatasan CPNS khusus dibidang kesehatan. Karena keterbatasan tenaga kesehatan, contohnya tenaga medis serta paramedis pada puskesmas dan rumah sakit besar.
Dari anggaran yang telah ditentukan, lanjut politisi dari PAN ini kedepannya berharap pada Pemerintah untuk mengurangi import alat-alat kesehatan. Supaya ada efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran. Untuk itu katanya, akan mengajukan adanya kerja sama dengan pihak BUMN yang dapat memproduksi alat kesehatan.
"Kedepannya kita akan berupaya untuk bekerja sama pada BUMN untuk memproduksi alat kesehatan didalam negeri," harapnya dengan sangat yakin.
Pada Kesempatan yang sama IDI mengajak masyarakat, apabila melihat ada pasien miskin yang menderita kangker servik yang dipersulit dalam pengobatan dibalai kesehatan, IDI siap membantu pasien tersebut. Diperkirakan bagi wanita yang terserang kanker servik memasuki usia antara 45-55 tahun. Dan berharap bila terkena gejala kanker servik, pasien tetap berkunjung ke puskesmas terdekat serta bila berobat secara teratur akan sembuh total. (Didi wj/AS)
0 comments:
Post a Comment