Wednesday 13 May 2015

Berkesenian Dapat Berikan Saran Ke Pemerintah






Berkesenian Dapat Berikan Saran Ke Pemerintah

Jakarta, Koran Investigasi
Kurangnya perhatian pemerintah pada kaum seniman, membuat hasil karya dan kreator serta budayawan terkesan terkekang. Seniman semakin perihatin karena keterbatasan ruang gerak untuk mewujudkan ide-ide atau pun karya seni saat ini, katanya.
Demikian pula Para komunitas musik keras (rock) mengeluhkan terhadap Pemerintah sekarang ini, karena selain bakat positifnya kurang dilirik, juga penghargaan nilai seni itu sendiri.
Hal serupa dirasakan, mereka yang berkecimpung dibidang seni panggung di bilangan Rawamangun, tepatnya disalah satu gedung karaoke Grand Charlie, Jakarta Timur, pada Minggu, (10/5/15).
Ekspresi hiburan yang menarik dan apik yang dikemas dalam kekecewaan bentuk pertunjukan, baik seni tarik suara, drama, dan gerak-tari.
Acara dengan tema United Party "Bergerak Melawan atau Komunitas Tertindas",  juga di meriahkan oleh beberapa Band antaranya;
Burial, For Infidel, Death Theresia, S.A.B.O.R, Pusara, Abidirt, Stonehead, HC Manchine of Rebelion, Dead Cry, Defamation dan Dancers.   
Komunistas yang didominasi anak muda tersebut berharap kepada pemerintah agar diberikan ruang dan kesempatan untuk berkarya.
"Ini bagian dari bentuk Pemerintah kurang peduli tehadap seni. Pemerintah kurang cocok kepada masyarakat, dengan jalur musik ini saya ekspresikan," Ujar Heru,Vokalis Infidel.
Heru juga menambahkan, Dia juga tidak mengikuti perkembangan isu Politik saat ini yang penting lebih fokus bermusik saja.
Menurutnya, dengan karya seni dapat memberi masukan kepada Pemerintah agar kedepannya negara akan lebih baik.
“Dengan judul lagu 'Devastation of Civilisation,'  artinya pembantaian masyarakat sipil, kaum yang tersisihkan," Tutup Heru dalam judul lagu yang dibawakan pada minggu malam. (Didi Wijiyanto/AS)


0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons