Livi Zheng Sutradarai Film Hollywood
Jakarta, Koran Investigasi
Ternyata tidak hanya
Iko Uwais, Ray Sahetapy yang bisa menembus perfilman Hollywood. Kini giliran
cewek manis asal Malang, bernama Livi Zheng sukses membuktikan bisa main
film sekaligus menyutradarai film Hollywood ‘Brush with Danger’. Dan
kesuksesan Livi mendapat apresiasi dari banyak pihak, salah satunya Gubernur
DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang merasa bangga dengan prestasi
yang telah ditorehkan Livi, sebagai bentuk rasa bangganya, Ahok mengajak
masyarakat untuk menyaksikan film tersebut. Bahkan, ia berjanji tak akan
melewatkan kesempatan untuk menonton film karya anak bangsa tersebut.
“Saya senang film ‘Brush with Danger’ karya saya mendapat apresiasi dari Ahok, Gubernur DKI Jakarta, yang kemudian mengajak masyarakat untuk menyaksikan film saya. Bahkan, beliau berjanji tak akan lewatkan kesempatan untuk menonton film saya, “ kata Livi Zheng saat acara jumpa pers film ‘Brush with Danger’ di Hotel Nam, Mega Glogok, Kemayoran, Rabu (28/10) malam.
Livi berharap filmnya bisa mendapat apresiasi penikmat film di Tanah Air setelah sebelumnya mendapat respon poisitif dari masyarakat Amerika.
"Saya ingin film karya saya Brush with Danger bisa menginpirasi anak muda," kata Livi ramah.
Sebelum berhasil menembus belantara Hollywood, Livi juga mengalami banyak rintangan, "Ada semacam diskriminasi ras gitu, tapi saya tidak putus asa. Saya berupaya sekuat tenaga agar mereka (kru) film dan industrinya mau berpaling, akhirnya saya bisa," ujarnya.
Livi berjanji kalau film karyanya sukses, ia akan menggarap film di negerinya sendiri. "Lagi saya rancang, tunggu tahun depan lah. Sekarang saya lagi konsentrasi promo film ini dulu," aku Livi terus terang.
Film ini berkisah tentang Alice dan Ken, dua bersaudara kakak-beradik dari Asia yang menjadi imigran gelap di Amerika. Alice adalah seorang pelukis, sementara Ken menguasai keahlian beladiri yang tangguh. Mereka menumpang kapal kargo yang mendarat di Seattle, Washington. Saat terlunta-lunta sebagai tuna wisma dan tuna karya di jalanan yang sama sekali asing, mereka terpaksa menjadi penjual lukisan jalanan dan mempertontonkan jurus-jurus bela diri.
Justus Sullivan, seorang pemilik galeri seni melihat bakat seni Alice dan ingin menampung bakat mereka berdua dengan maksud terselubung. Ia memaksa Alice untuk memalsukan sebuah lukisan klasik karya Van Gogh. Akibatnya dua bersaudara ini terlibat dalam dunia kriminal di Amerika yang penuh bahaya.
Dalam film ini, Livi tak hanya bertindak sebagai sutradara, tapi juga sebagai pemeran utama bernama Qiang Alice. Begitu juga dengan adiknya Ken Zheng sebagai pemeran utama. Film ini turut didukung sederet aktor dan aktris Hollywood seperti di antaranya: Tony Todd, John Savage, Keith David, Madeline Zima, Sean Patrick Flannery, Nikita Breznikov, Norman Newkirk, Stephanie Hilbert, dan Ben Andrews.
Film ini sudah tayang di bioskop Amerika Serikat pada September 2014 lalu dan menyedot perhatian publik karena keterlibatan Livi yang merupakan asal Indonesia. Karena tayang lebih dari tujuh hari di bioskop Los Angeles, maka film ini berhak masuk seleksi nominasi Oscar untuk kategori Best Picture. Kita tunggu saja penayangan film ini di bioskop Indonesia pada 26 November 2015 mendatang. (ThressNo)
“Saya senang film ‘Brush with Danger’ karya saya mendapat apresiasi dari Ahok, Gubernur DKI Jakarta, yang kemudian mengajak masyarakat untuk menyaksikan film saya. Bahkan, beliau berjanji tak akan lewatkan kesempatan untuk menonton film saya, “ kata Livi Zheng saat acara jumpa pers film ‘Brush with Danger’ di Hotel Nam, Mega Glogok, Kemayoran, Rabu (28/10) malam.
Livi berharap filmnya bisa mendapat apresiasi penikmat film di Tanah Air setelah sebelumnya mendapat respon poisitif dari masyarakat Amerika.
"Saya ingin film karya saya Brush with Danger bisa menginpirasi anak muda," kata Livi ramah.
Sebelum berhasil menembus belantara Hollywood, Livi juga mengalami banyak rintangan, "Ada semacam diskriminasi ras gitu, tapi saya tidak putus asa. Saya berupaya sekuat tenaga agar mereka (kru) film dan industrinya mau berpaling, akhirnya saya bisa," ujarnya.
Livi berjanji kalau film karyanya sukses, ia akan menggarap film di negerinya sendiri. "Lagi saya rancang, tunggu tahun depan lah. Sekarang saya lagi konsentrasi promo film ini dulu," aku Livi terus terang.
Film ini berkisah tentang Alice dan Ken, dua bersaudara kakak-beradik dari Asia yang menjadi imigran gelap di Amerika. Alice adalah seorang pelukis, sementara Ken menguasai keahlian beladiri yang tangguh. Mereka menumpang kapal kargo yang mendarat di Seattle, Washington. Saat terlunta-lunta sebagai tuna wisma dan tuna karya di jalanan yang sama sekali asing, mereka terpaksa menjadi penjual lukisan jalanan dan mempertontonkan jurus-jurus bela diri.
Justus Sullivan, seorang pemilik galeri seni melihat bakat seni Alice dan ingin menampung bakat mereka berdua dengan maksud terselubung. Ia memaksa Alice untuk memalsukan sebuah lukisan klasik karya Van Gogh. Akibatnya dua bersaudara ini terlibat dalam dunia kriminal di Amerika yang penuh bahaya.
Dalam film ini, Livi tak hanya bertindak sebagai sutradara, tapi juga sebagai pemeran utama bernama Qiang Alice. Begitu juga dengan adiknya Ken Zheng sebagai pemeran utama. Film ini turut didukung sederet aktor dan aktris Hollywood seperti di antaranya: Tony Todd, John Savage, Keith David, Madeline Zima, Sean Patrick Flannery, Nikita Breznikov, Norman Newkirk, Stephanie Hilbert, dan Ben Andrews.
Film ini sudah tayang di bioskop Amerika Serikat pada September 2014 lalu dan menyedot perhatian publik karena keterlibatan Livi yang merupakan asal Indonesia. Karena tayang lebih dari tujuh hari di bioskop Los Angeles, maka film ini berhak masuk seleksi nominasi Oscar untuk kategori Best Picture. Kita tunggu saja penayangan film ini di bioskop Indonesia pada 26 November 2015 mendatang. (ThressNo)
0 comments:
Post a Comment