Pelabuhan
Sape Di Jaga Aparat Bersenjata
Bima, Koran Investigasi
Pelabuhan
Sape, jalur utama dan akses terakhir ujung timur NTB, dari Jawa, Bali, Mataram dan Sumbawa, menghubungkan
ke Pulau Sumba NTT. Dan beroperasi 2X seminggu tergantung jadwal. 2(dua) kapal
Ferry, KMP Cucut dan KMP Cakalang, kemudian akses menuju pelabuhan Labuan Bajo Kab
Manggarai Barat, NTT, dengan jadwal setiap hari, pagi dan sore, di persiapkan 4
kapal Ferry yaitu, KMP Cakalang 2, KMP Cakalang, di bantu oleh kapal swasta KMP
Dewana serta KMP Pri Merah. Dengan adanya pelabuhan ini, berarti meningkatkan perekonomian
masyarakat, dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat di Kampung Gudang
Desa Bugis.
Akan
tetapi, kesuksesan PT Ferry ASDP pengelola Pelabuhan Sape, tidak dibarengi
tingkat pengamanan, keberadaan preman dan oknum yang tidak bertanggungjawab, membuat
pengguna jasa moda transportasi laut ini tidak aman dan nyaman areal pelabuhan.
"pelabuhan sudah aman, tidak ada lagi masalah yang mencurigakan, untuk
sementara ini kondusif, tidak ada hal menonjol yang menjurus untuk mengganggu, pengguna
jasa maupun areal pelabuhan," kata Serda Brama, Ketua Piket Penjagaan Pelabuhan, sebagai ketua
tim piket Rabu 26 Agustus 2015.
"Saat
ini, sudah menjaga 4 kali piket dalam waktu 5 hari baru di ganti, dengan 4
orang anggota yang standby, pagi jam
07,00, sampai selesai jam 11,00, langsung istirahat, dan masuk lagi pukul 14,00
sampai selesai pukul 23,00 dengan senjata lengkap,” Jelasnya.
Ia
tambahkan, ini adalah bentuk kerjasama antara Kemenhub dengan Panglima TNI, demi
keamanan di pelabuhan, dan kita dari
Anggota Kompi A Kodim 1608 Bima, keseluruhan ada 5 Kompi, 3 Kompi ada di
Mataram,1 Kompi ada di Pringga Baya, Lombok Barat, dan 1 Kompi di Bima, yang
anggotanya piket penjagaan keamanan di sini, dan kita di bawah kendali langsung
dari Batalion di Mataram, Infantri 742 (Swy Satya Wira Yuda) koordinasinya dari
Danrem ke Danyon, kemudian ke Dankin, langsung ke anggota,” Ungkapnya.
H Maskur,
salah satu penumpang yang menuju pelabuhan Sumba, mengatakan sangat membantu
dan berterima kasih, karena sekarang areal pelabuhan Sape sudah aman, dengan
adanya anggota TNI yang menjaga, kita juga merasa nyaman, dan mudah-mudahan keamanan
ini bisa berlanjut terus.
"Ini
bentuk kerja sama antara Kemenhub dan TNI, juga kerja sama di beberapa unsur
lainya, seperti kepolisian KP3, Sahbandar, dan PT Ferry ASDP, serta masyarakat.
Sebagai pengelola, sangat bertanggungjawab, terhadap pengguna jasa di
pelabuhan, untuk pelayaran keberangkatan dan kedatangan. Dengan adanya anggota
dari TNI, sangatlah membantu masyarakat dalam pelayaran, terutama keamanan di
pelabuhan di bandingkan sebelumnya, sangat terancam dengan keberadaan
Premanisme dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” Katanya Ardhi Ekapaty,
Manajer Usaha di PT Ferry ASDP, Senin 31 Agustus 2015 di ruangan kerjanya
kepada awak media ini.
Ia
tambahkan, bagi pengguna jasa pelabuhan, mereka berhak untuk mendapatkan
keamanan dan kenyamanan, baik di areal pelabuhan maupun di dalam kapal, serta
terjaminnya ansurasi jiwa, yang sudah tercantum dalam tiket penyeberangan, kalau
ada penumpang dan pengguna jasa lainnya, yang di masukan oleh oknum tertentu,
tanpa manifes tidaklah ada jaminan dari pemerintah.
“Saya sangat
menyambut baik secara pribadi, dengan adanya keamanan di pelabuhan ini, sudah
tidak ada lagi preman yang menganggu, tidak ada oknum bermain,” ujar Ardhi.(Edy Mulyadin)
0 comments:
Post a Comment