Pembangunan Dam Desa Tanju Gusur Kuburan
Dompu,
Koran Investigasi
Pembangunan Dam Rababaka Kompleks Desa
Tanju, Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB (Nusa Tenggara Barat) melaksanakan
kegiatan pembongkaran dengan sapu bersih, rata dengan tanah tidak sedikitpun bangunan tersisa termasuk tanah
perkuburan.
Hal ini dimaklumi masyarakat sekitar,
namun yang menjadi polemik sekarang, pemerintah setempat meninggalkan
janji-janjinya, dan tidak memperdulikan aspirasi yang datangnya dari masyarakat
setempat. Dan akhirnya membentuk barisan Ampera (aliansi mahasiswa pemuda dan
masyarakat ) yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat Desa Tanju dan sekitarnya.
Pembangunan Dam Rababaka menyisahkan
masalah pelik yang tidak terselesaikan oleh pemerintah. Dengan beberapa
tuntutan masyarakat, antaranya; 1. Wujudkan air bersih, 2. Wujudkan pembangunan
WC umum, 3. Percetakan sawah baru, 4. Selesaikan pembayaran tanah pending, 5.
Pembangunan masjid, 6. Penempatan pemukiman yang tidak sesuai, 7. Persediaan
lahan pakarangan untuk KK Baru.
Pembangunan Dam terus berjalan
dengan bertahap melakukan penggusuran sedikit
demi sedikit berjalan. Setelah kemarin di lakukan pemindahan rumah warga dari 2
(dua) Dusun yaitu Dusun Tanju dan Dusun Nggaro Na'e sudah selesai dan sukses,
kini masyarakat Desa Tanju di sibukkan lagi dengan penggusuran dengan pemindahan
dan pembongkaran kuburan warga.
Kegiatan pembongkaran dan pemindahan
kuburan ini di mulai kemarin (30/08/2015). Sementara itu, dalam pelaksanaan
penggusuran, hal yang menakjubkan dari
pembongkaran kuburan ini adalah adanya mayat setelah kurang lebih 50 tahun di
kuburkan ternyata masih utuh jasadnya, tanpa ada lecet.
Menurut cerita mayat yang masih utuh
itu adalah mayat seorang marbot mesjid yang bernama Tata, yang setiap saat
mengurusi masjid tanpa mengenal pamrih. “Saya tahjub melihat jasad yang tidak
hancur oleh tanah selama 50 tahun itu,” tutur Jainuddin yang terheran-heran
memperlihatkan raut mukanya.(Jaidun/Abubakar)
|
0 comments:
Post a Comment