PHL Dinas Kebersihan Jakarta Belum Dibayar
Jakarta, Koran Investigasi
Sungguh sial
nasib Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta, ibarat sudah
jatuh ketimpa tangga pula. Mereka sudah bating tulang—peras keringat dibawah
terik matahari sampai berkotor-kotor sabang hari, tak pernah diperhatikan jerih
upayanya. Soalnya hingga sekarang upah kerja mereka belum dibayar-bayar, namun
tetap harus kerja hingga tuntas, meski ia meringis dalam hati memandangi
keluarganya yang serba kekurangan.
PHL itu mengeluh
karena dari hari ke hari hingga pergantian bulan honor dari penghasilannya tak
kunjung diterima, bahkan uang prestasinyapun tak diperhitungkan. Selalu saja ditunda
dengan alasan tidak masuk diakal mereka.
Hal sangat
berbeda dengan karyawan pada umumnya, tiap awal bulan memperoleh haknya sesuai
dengan kewajibannya. Menurut salah seorang Pekerja kebersihan Waduk Ria Rio Jakarta Timur, mereka sangat berharap
penuh kepada Pemerintah khususnya Dinas Kebersihan agar secepatnya hak mereka
diberikan yang sesuai dan tidak mengulur waktu lagi katanya.
"Gaji saya beberapa bulan terakhir ini selalu saja telat, padahal saya kan sudah bekerja sesuai waktu kerja, bahkan lebih. Kenapa harus menunggu lama, urusan perut keluarga kan tidak mengenal kompromi dengan hidup seadanya, seperti ini ? " keluh Anton kepada wartawan Koran Investigasi.
Perlu diketahui, tugas utama yang dilakukan Pekerja Harian Lepas antara lain membersihkan sampah, rumput dan plastik yang terbawa oleh air disekitar waduk. Namun mereka seiring aktivitas membersihkan sampah dalam sehari-hari tersebut, kerap kali mengalami luka karena tertusuk paku atau sampah logam. Maklumlah katanya, area lahan mencari nafkah itu berbagai macam rintangannya memang tak sebanding dengan penghasilannya.
Namun mereka berharap kedepannya ada perbaikan untuk kesejahteraan tanpa harus digantung-gantung gaji setiap bulannya, karena mereka punya tanggung jawab pada keluarga dirumah. "Kita menunggu waktu ajalah, kita tidak mau tahu apa yang terjadi di atas atau bos dipemerintahan. Yang penting gaji kami lancar setiap bulannya,".jelasnya . Didi Wijayanto/ Andi Syahruddin
"Gaji saya beberapa bulan terakhir ini selalu saja telat, padahal saya kan sudah bekerja sesuai waktu kerja, bahkan lebih. Kenapa harus menunggu lama, urusan perut keluarga kan tidak mengenal kompromi dengan hidup seadanya, seperti ini ? " keluh Anton kepada wartawan Koran Investigasi.
Perlu diketahui, tugas utama yang dilakukan Pekerja Harian Lepas antara lain membersihkan sampah, rumput dan plastik yang terbawa oleh air disekitar waduk. Namun mereka seiring aktivitas membersihkan sampah dalam sehari-hari tersebut, kerap kali mengalami luka karena tertusuk paku atau sampah logam. Maklumlah katanya, area lahan mencari nafkah itu berbagai macam rintangannya memang tak sebanding dengan penghasilannya.
Namun mereka berharap kedepannya ada perbaikan untuk kesejahteraan tanpa harus digantung-gantung gaji setiap bulannya, karena mereka punya tanggung jawab pada keluarga dirumah. "Kita menunggu waktu ajalah, kita tidak mau tahu apa yang terjadi di atas atau bos dipemerintahan. Yang penting gaji kami lancar setiap bulannya,".jelasnya . Didi Wijayanto/ Andi Syahruddin
0 comments:
Post a Comment