Lurah
Manukan Kulon Bantah Pemotongan Gaji
Surabaya,
Koran Investigasi
Menurut isu
yang berkembang di Kelurahan Manukan Kulon Surabaya, seorang pegawai honor bagian
kebersihan dan keamanan harus rela gajinya dipotong, karena takut melawan atasannya
(10/11).
Seperti dikutip di suarapublik news.com, pegawai kelurahan
hanya bisa menerima gaji Rp 1.500.000,- itupun tidak komplit karena harus menerima
potongan yang tidak jelas dari atasannya (Lurah).
Akan tetapi saat wartawan media ini mengklarifikasi kebenaran terkait masalah tersebut,
Roihan selaku Lurah Manukan Kulon membantah isu tersebut dan menyatakan tidak pernah
memotong gaji dari pegawainya.
“Saya sangat menyayangkan adanya pemberitaan seperti
itu mas, saya juga tidak pernah dikonfirmasi oleh wartawan suarapubliknews.com
terkait masalah ini. Tapi berita sudah ditayangkan tanpa minta keterangan dari saya.
Kalau seperti itukan beritanya jadi tidak berimbang dan tidak jelas sumbernya darimana,”
ungkapnya.
Di Kelurahan Manukan Kulon ada 3 pegawai yang
menjadi tenaga kerja honorer. Yakni, Yoyok Hariono sebagai Tenaga Pemula
(Administrasi), Sri Purwanti sebagai Petugas Kebersihan, dan Ahmad Kusairi sebagai
Petugas Keamanan. Untuk lebih meyakinkan wartawan, Roihan memanggil 2 pegawai honorer yang
bekerja sebagai petugas kebersihan dan tenaga pemula (Administrasi) untuk dimintai
keterangan terkait isu
tersebut.
Ke 2 pegawai honorer itu kompak menyatakan bahwa SPJ
Gaji yang ditandatangani sesuai dengan yang diterima, Yakni sebesar Rp 2.710.000,-
dan dikurangi PPH jadi kurang lebih sebesar Rp 2.655.000,- Dan mereka juga tidak
pernah di datangi atau bertemu dengan wartawan untuk di mintai keterangan
seperti yang di kutip di media online tesebut. “Saya tidak pernah didatangi sama
sekali dan tidak pernah memberikan keterangan kepada wartawan,” jelas pegawai kebersihan
tersebut.
Jadi sangat jelas, bahwa pemotongan gaji yang
dilakukan Lurah Manukan Kulon hanyalah isu yang tidak berdasarkan fakta yang
ada katanya. (Ryobi Rizki)
0 comments:
Post a Comment