Komite
Bima Timur Marah Di PLN Sape
Bima, Koran Investigasi
Panitia
kegiatan festival dan pameran, terintegerasi oleh Komite Pembentukan Kabupaten
Bima Timur, Jumat 25 Sept 2015, melakukan pengajuan proposal anggaran kegiatan dengan
lis donatur, ke beberapa kantor swasta dan BUMN yang ada di Wilayah Kec Sape, antaranya,
SPBU, PT Ferry ASDP, PT BPR Pesisir Akbar, Bank Bias, Pegadaian, Bank Danamon, Bank
NTB, Bank BRI, Bank BNI Syariah, Bank BNI, PT Pos, dan sorenya sekitar pukul
17.00 menuju kantor PLN Rayon Sape di Desa Naru Barat, kemudian menolak dengan
bersih tegang untuk partisipasi.
Panitia
menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan, sambil menyerahkan lis donator. Memang
Komite Pembentukan Kabupaten Bima Timur akan mengadakan kegiatan festival yang
bertemakan 'Untuk Menyapa Pilkada Damai’, berkerja sama dengan pemerintahan
daerah (pemda) Kab Bima, KPU dan Bawaslu, yang akan di mulai 17 Okt 2015. Dan
rencananya akan di undang ke 4 paslon bupati, tetapi Oki.S, Kepala Rayon PLN
menjelaskan, kita tidak ada anggaran untuk kegiatan seperti ini. Untuk itu, ia menyarankan
langsung ke kantor PLN kabupaten.
“Kalau
butuh penerangan, silakan laporkan dulu ke kantor, seperti kegiatan MTQ
kemarin, nanti kita fasilitasi,” kata Oki S dengan terus terang kepada panitia.
Namun
panitia festival dan pameran yang bertajuk ‘'Untuk Menyapa Pilkada Damai’ sudah
terlanjur kecewa dengan tuduhan PLN, katanya tidak menerima jika lembaga
politik dan berkesan komersial, mereka kemudian bergegas keluar ruangan menjauh
dari PLN, dan langsung pulang, ketemu Jasmin
Amalik Spd, Ketua KPKBT dan Aan Sapoetra Ketua Panitia Festival & Pameran,
sekaligus penggagas.
Jasmin
mengamuk, dibantu Aan Sapoetra menghampiri Kantor PLN tadi, untuk
mengklarifikasi terus meminta tanggungjawabnya, karena ini bukanlah lembaga
politik. Tapi lebih dari wujud Gerakan Masyarakat Perjuangan Bima Timur, untuk
mensosialisasikan, dan kemudian menjaring Paslon Cabup-Cawabup Kab. Bima yang
punya komitemen, tidak lebih dari itu katanya.
“Kita
sudah susah payah untuk memperjuangkan Bima Timur, tiba-tiba menuduh sebuah
lembaga politik. Berarti PLN ini, sudah menuduh Pemda, KPU, Bawaslu adalah
lembaga politik, karena di festival dan pameran ini, di dalamnya sudah bekerjasama
dengan ke 3 institusi tersebut,” papar Jasmin berapi-api.
Lebih jauh
Jasmin mengungkapkan, bahwa PLN setiap bulannya menarik 10% dari setiap pelanggan
untuk lampu jalan, sedangkan lampu jalan di wilayahnya hampir tidak ada.
Sampai
berita ini di turunkan, Oki.S, Kepala PLN Rayon Sape ketika dikonfirmasi memilih
diam seribu bahasa. Tanpa berkata-kata satu kalimat pun. Dia hanya memberikan
ekspresi kegugupan saja, sambil bilang,”Nanti aja, nanti aja," demikian
pula pegawai yang lainnya memilih diam
sambil berkomentar,” sudah ga apa apa tuh,”(Edy
Mulyadin)
0 comments:
Post a Comment