Pidato
Kenegaraan SBY, Isyaratkan Transisi Pemerintahan Berjalan Baik
Jakarta, Koran
Invesigasi
Pengamanan
Gedung DPR/MPR-RI diperketat berkaitan dengan laporan akhir massa Jabatan
Presiden SBY,
baik dari unsur TNI dan Polri, maupun dari Securrity
internal gedung terhormat
nampak bersiaga dilingkungan Senayan Jalan Gatot Subroto Jakarta
(15/8/2014).
Selain
itu puluhan petugas dari Pasukan Pengaman Presiden Paspampres) tampak berada
disetiap sudut dan Pamdal juga disiagakan diarea gedung legislatif itu.
Sejumlah
kendaraan taktis disiagakan di gedung DPR antara lain helikopter TNI AU yang
terparkir di halaman belakang gedung serta mobil panser milik kepolisian
Republik Indonesia.
Pengamanan
ketat tersebut terkait dengan digelarnya sidang bersama antara DPR dan DPD yang
beragendakan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Soesilo Bambang
Yudoyono dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-69, pada Jum'at pagi itu.
Dalam
sidang tersebut akan dihadiri Pimpinan Lembaga Negara, mantan Presiden/Wakil
Presiden, mantan Pimpinan MPR, DPR dan DPD, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
II, Kepala Staf TNI dan Kapolri.
Para
duta besar perwakilan negara sahabat, dan tamu kehormatan turut hadir
menyaksikan pidato Presiden dari Partai Demokrat kali ini.
SBY
melukiskan perasaannya saat berpidato yang ke 10 ditempat terhormat itu, dengan perasaan yang sama pada waktu pertama, penuh nada semangat.
Pada hari yang sama, pada pukul 14.30 WIB
digelar juga Rapat Paripurna DPR dalam rangka Pembukaan Masa Persidangan I
Tahun Sidang 2014 yang dilanjutkan dengan Pidato Presiden RI untuk menyampaikan
RUU APBN Tahun Anggaran 2015 disertai Nota Keuangan.
Berkaitan penyerapan anggaran yang lebih
optimal maka SBY berharap BPK juga mengawai sesuai dengan kegunaannya. "Anggaran
harus diawasi agar tidak terjadi penyalah gunaan baik dipusat maupun daerah,”
jelasnya.
Dalam
kesempatan tersebut, presiden juga mengenalkan uang baru
2014 NKRI, pecahan Rp100.000,- (seratus ribu rupiah). Selanjutnya SBY juga berjanji akan membantu
siapapun yang akan menjadi Presiden berikutnya 2014 - 2019, sebagai Mantan Presiden RI ataupun sebagai warga negara.
Di ahir pidatonya, Presiden SBY secara terbuka menyatakan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia, selama menjadi Presiden sejak 2004 lalu hingga Tahun 2014. "Tentunya dalam 10 tahun, saya banyak membuat kesalahan dan kekhilafan dalam melaksanakan tugas". Kemudian "Dari lubuk hati yang terdalam, saya meminta maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan itu. Meskipun, saya ingin selalu berbuat terbaik, tetapi saya tetap manusia". didi_wj
Di ahir pidatonya, Presiden SBY secara terbuka menyatakan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia, selama menjadi Presiden sejak 2004 lalu hingga Tahun 2014. "Tentunya dalam 10 tahun, saya banyak membuat kesalahan dan kekhilafan dalam melaksanakan tugas". Kemudian "Dari lubuk hati yang terdalam, saya meminta maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan itu. Meskipun, saya ingin selalu berbuat terbaik, tetapi saya tetap manusia". didi_wj
0 comments:
Post a Comment