Thursday 21 August 2014

Pidato Kenegaraan SBY, Isyaratkan Transisi Pemerintahan Berjalan Baik







Pidato Kenegaraan SBY, Isyaratkan Transisi Pemerintahan Berjalan Baik
Jakarta, Koran Invesigasi
Pengamanan Gedung DPR/MPR-RI diperketat berkaitan dengan laporan akhir massa Jabatan Presiden SBY, baik dari unsur TNI dan Polri, maupun dari Securrity internal gedung terhormat nampak bersiaga dilingkungan Senayan Jalan Gatot Subroto Jakarta (15/8/2014).
Selain itu puluhan petugas dari Pasukan Pengaman Presiden Paspampres) tampak berada disetiap sudut dan Pamdal juga disiagakan diarea gedung legislatif itu.
Sejumlah kendaraan taktis disiagakan di gedung DPR antara lain helikopter TNI AU yang terparkir di halaman belakang gedung serta mobil panser milik kepolisian Republik Indonesia.
Pengamanan ketat tersebut terkait dengan digelarnya sidang bersama antara DPR dan DPD yang beragendakan  mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Soesilo Bambang Yudoyono dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-69, pada Jum'at pagi itu.
Dalam sidang tersebut akan dihadiri Pimpinan Lembaga Negara, mantan Presiden/Wakil Presiden, mantan Pimpinan MPR, DPR dan DPD, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Kepala Staf TNI dan Kapolri.
Para duta besar perwakilan negara sahabat, dan tamu kehormatan  turut hadir menyaksikan pidato Presiden dari Partai Demokrat kali ini.
SBY melukiskan perasaannya saat berpidato yang ke 10 ditempat terhormat itu, dengan perasaan yang sama pada waktu pertama, penuh nada semangat.
Pada hari yang sama, pada pukul 14.30 WIB digelar juga Rapat Paripurna DPR dalam rangka Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2014 yang dilanjutkan dengan Pidato Presiden RI untuk menyampaikan RUU APBN Tahun Anggaran 2015 disertai Nota Keuangan.
Berkaitan penyerapan anggaran yang lebih optimal maka SBY berharap BPK juga mengawai sesuai dengan kegunaannya. "Anggaran harus diawasi agar tidak terjadi penyalah gunaan baik dipusat maupun daerah,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, presiden juga mengenalkan uang baru 2014 NKRI, pecahan Rp100.000,- (seratus ribu rupiah). Selanjutnya SBY juga berjanji akan membantu siapapun yang akan menjadi Presiden berikutnya 2014 - 2019, sebagai Mantan Presiden RI ataupun sebagai warga negara.
Di ahir pidatonya, Presiden SBY secara terbuka menyatakan permintaan maaf kepada rakyat
Indonesia, selama menjadi Presiden sejak 2004 lalu hingga Tahun 2014. "Tentunya dalam 10 tahun, saya banyak membuat kesalahan dan kekhilafan dalam melaksanakan tugas". Kemudian "Dari lubuk hati yang terdalam, saya meminta maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan itu. Meskipun, saya ingin selalu berbuat terbaik, tetapi saya tetap manusia". didi_wj

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons