Tuesday 8 July 2014

Jokowi-Jk, Menang Tipis 51,4%

Makassar, Koran Investigasi

Maraknya surver yang bermunculan menjelang Pilpres 9 Juli 2014 diyakini adalah manuver beberapa pendukung salah satu diantara kandidat Presiden 2014 yang terus membuat opini masyarakat yang seolah-olah meyakinkan masyarakat bahwa merekalah sang survery sebagai penentu hati nurani masyarakat dalam menetapkan pilihan masyarakat 9 Juli 2014 besok. Sepertihalnya pada Pileg 2014 yang lalu dimana Lembaga-lembaga survey bermunculan yang menyodorkan kepada Caleg untuk melakoni survey Populiritas serta Elektabilatas yang hampir semua menempatkan jagoannya pada urutan-urutan teratas padahal ujung-ujungnya adalah duit dan semuanya menjadi bohong belaka.      

Kami sebagai penulispun ingin menginflementasikan kinerja kami kepada masyarakat diseluruh indonesia tentang siapa yang akan menjadi pemenang dalam Pilpres 9 Juli 2014 nanti.  Berdasarkan hasil dari analisa dari berbagai media dan juga lembaga survey yang kami amati dan juga analisa Supranatural yang kami dapatkan sendiri bahwa Pasangan Jokowi-Jk akan mengungguli Prabowo-Hatta. dengan asumsi tak terjadi kecurangan pada saat penghitungan suara dari semua tingkatan.  Diprediksikan bahwa 51,4% untuk Jokowi-Jk dan 48,6% untuk Prabowo Hatta dengan tingkat kesalahan 1,3% dan tingkat kebenaran mencapai 97%.  Metode survey yang kami lakukan dengan menghimpun semua berbagai Informasi yang kami dapatkan baik dari Media On line, dari berbagai lembaga Survey ( Baik yang abal-abal maupun yang terpercaya ) dan juga dengan percakapan langsung dengan pemilih dengan menanyakan keluarga atau rekannya yang berada dimanapun akan memilih siapa nantinya. Analisa ini mungkin tak masuk akal akan tetapi apa salahnya kami mencoba menerapkan analisa sendiri yang tanpa bayaran dari siapapun.
Dengan Berdasarkan Supra Natural bahwa yang akan menjadi Presiden 2014-2019 adalah seorangg sosok yang akan berbaur kepada masyarakat Golongan menengah ke bawah.  Mereka akan berbaur bersama disebuah rumah panggung yang akan roboh akan tetapi rumah panggung itu tak mampu roboh karena beliau ada bersama rakyat diatasnya.  Diibaratkan Indonesia adalah sebuah rumah panggung yang hampir roboh oleh para mapia serta koruptor dan karena beliau datang untuk menyatukan anak bangsa maka Indonesia sebagai bangsa yang besar tak akan roboh.  Inilah supranatural yang mungkin anda akan mengetahui kebenarannya setelah 9 Juli 2014 nanti.

Berikut sebaggai perbandingan beberapa Lembaga Survey Nasional dan Internasional yang rekam jejaknya cukup bisa dipercaya merilis hasil yang tidak jauh beda, dimana pasangan Jokowi-JK unggul dari pesaingnya, Prabowo-Hatta.

1. Survei Litbang Kompas dirilis 21 Juni 2014,

Hasil survei Badan Litbang Kompas yang dipublikasikan Sabtu (21/6/2014) mencatat pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memiliki tingkat keterpilihan sebesar 42,3 persen. Sementara duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat elektabilitas sebesar 35,3 persen.


2. Survei IFES dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dirilis 25 Juni 2014

Lembaga nirlaba internasional IFES bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei pasca Pileg 9 April lalu. Hasil survei ini menunjukkan 43% memilih Jokowi dan 39% memilih Prabowo Subianto. Hanya terpaut 4% perbedaan pilihan masyarakat terhadap kedua capres tersebut. Meski begitu masih ada 18% responden yang tidak menjawab atau undecided voters.

Survei ini dilaksanakan pada 1-10 Juni 2014. Metode survei yang digunakan adalah wawancara langsung dengan responden. Jumlah responden sebanyak 2.009 orang dengan sample acak tersebar di seluruh Indonesia. Margin of erorr dalam survei ini adalah +- 2,2% dengan tingkat kepercayaan 95%.

3. Survei LIPI dirilis 26 Juni 2014

Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) menggelar survei elektabilitas capres. Hasil survei yang dirilis pada Kamis (26/6/2014) ini menunjukkan Jokowi-JK unggul dengan elektabilitas 43% dari Prabowo-Hatta yang memiliki tingkat keterpilihan 34%. Sisanya sebanyak 23% belum menentukan pilihan. Jokowi-JK masih unggul 9% dari Prabowo-Hatta.

Survei digelar pada 5-14 Juni 2014 dengan 790 responden berusia di atas 17 tahun di 33 provinsi. Pemilihan sampel dengan metode multistage random. Margin error survei ini 3,51% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Pertanyaan yang diajukan ke responden, yaitu “Jika pemilihan presiden diselenggarakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?”

4. Survei Indo Barometer dirilis 29 Juni 2014

Survei Indo Barometer sebelum memasuki masa kampanye capres Jokowi masih unggul 13,5% atas Prabowo Subianto. Namun kini dua pekan menjelang Pilpres elektabilitas Prabowo mulai menguntit ketat Jokowi. “Head to head calon presiden, Jokowi 45,3% dan Prabowo (42,9%). Suara belum memutuskan 11,7%. Head to head calon wakil presiden, Jusuf Kalla (44,6%) dan Hatta Rajasa (39,3%),” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam paparan hasil survei di Hotel Harris, Jl Dr Sahardjo No 191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).

Survei ini dilakukan pada tanggal 16 – 22 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error sebesar 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.

5. Survei Roy Morgan Research (Australia) dirilis 30 Juni 2014

Lembaga survei dari Australia Roy Morgan Research hari ini mempublikasikan hasil jajak pendapat terkait pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Hasilnya pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memiliki elektabilitas sebesar 52 persen sementara pesaingnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mempunyai tingkat keterpilihan 48 persen.

Selisih dukungan kedua capres itu cukup lumayan, yakni 30 persen. Namun angka itu terus berubah setelah pemilihan anggota legislatif April lalu. Apalagi setelah PDI Perjuangan yang mengusung Jokowi hanya memperoleh sekitar 19 persen suara, jauh di bawah target partai tersebut.

6. Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dirilis 07 Juli 2014

Survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada awal Juli 2014 menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berdasarkan hasil survei, responden yang memilih Jokowi-JK sebesar 47,80 persen, sedangkan mereka yang memilih Prabowo-Hatta sebesar 44,20 persen. Responden yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 8 persen.

Pengumpulan data survei ini dilakukan pada 2-5 Juli 2014. Jumlah responden 2.400 orang dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei lebih kurang 2 persen. Adapun survei dibiayai sendiri oleh LSI.
 

Kesimpulan hasil survei lembaga-lembaga survei terpercaya tersebut menegaskan bahwa Jokowi-JK tetap unggul atas Prabowo-Hatta serta Jokowi-Hatta unggul secara merata di semua wilayah serta juga unggul di kelas bawah dan kelas menengah.* A. Ms Hersandy


sejumlah lembaga yang rekam jejaknya cukup bisa dipercaya merilis hasil yang tidak jauh beda, dimana pasangan Jokowi-JK unggul dari pesaingnya, Prabowo-Hatta.
1. Survei Litbang Kompas dirilis 21 Juni 2014,

Hasil survei Badan Litbang Kompas yang dipublikasikan Sabtu (21/6/2014) mencatat pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memiliki tingkat keterpilihan sebesar 42,3 persen. Sementara duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat elektabilitas sebesar 35,3 persen.
Meski pasangan Jokowi-JK unggul namun selisih dengan pesaingnya kian tipis yakni 7 persen. Melihat ketatnya persaingan, Kompas menyebut masih mungkin terjadi perubahan.

2. Survei IFES dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dirilis 25 Juni 2014

Lembaga nirlaba internasional IFES bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei pasca Pileg 9 April lalu. Hasil survei ini menunjukkan 43% memilih Jokowi dan 39% memilih Prabowo Subianto. Hanya terpaut 4% perbedaan pilihan masyarakat terhadap kedua capres tersebut. Meski begitu masih ada 18% responden yang tidak menjawab atau undecided voters.

Survei ini dilaksanakan pada 1-10 Juni 2014. Metode survei yang digunakan adalah wawancara langsung dengan responden. Jumlah responden sebanyak 2.009 orang dengan sample acak tersebar di seluruh Indonesia. Margin of erorr dalam survei ini adalah +- 2,2% dengan tingkat kepercayaan 95%.

3. Survei LIPI dirilis 26 Juni 2014
Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) menggelar survei elektabilitas capres. Hasil survei yang dirilis pada Kamis (26/6/2014) ini menunjukkan Jokowi-JK unggul dengan elektabilitas 43% dari Prabowo-Hatta yang memiliki tingkat keterpilihan 34%. Sisanya sebanyak 23% belum menentukan pilihan. Jokowi-JK masih unggul 9% dari Prabowo-Hatta.

Survei digelar pada 5-14 Juni 2014 dengan 790 responden berusia di atas 17 tahun di 33 provinsi. Pemilihan sampel dengan metode multistage random. Margin error survei ini 3,51% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Pertanyaan yang diajukan ke responden, yaitu “Jika pemilihan presiden diselenggarakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?”

4. Survei Indo Barometer dirilis 29 Juni 2014

Survei Indo Barometer sebelum memasuki masa kampanye capres Jokowi masih unggul 13,5% atas Prabowo Subianto. Namun kini dua pekan menjelang Pilpres elektabilitas Prabowo mulai menguntit ketat Jokowi. “Head to head calon presiden, Jokowi 45,3% dan Prabowo (42,9%). Suara belum memutuskan 11,7%. Head to head calon wakil presiden, Jusuf Kalla (44,6%) dan Hatta Rajasa (39,3%),” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam paparan hasil survei di Hotel Harris, Jl Dr Sahardjo No 191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).

Survei ini dilakukan pada tanggal 16 – 22 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error sebesar 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.

5. Survei Roy Morgan Research (Australia) dirilis 30 Juni 2014

Lembaga survei dari Australia Roy Morgan Research hari ini mempublikasikan hasil jajak pendapat terkait pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Hasilnya pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memiliki elektabilitas sebesar 52 persen sementara pesaingnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mempunyai tingkat keterpilihan 48 persen.

Selisih dukungan kedua capres itu cukup lumayan, yakni 30 persen. Namun angka itu terus berubah setelah pemilihan anggota legislatif April lalu. Apalagi setelah PDI Perjuangan yang mengusung Jokowi hanya memperoleh sekitar 19 persen suara, jauh di bawah target partai tersebut.

6. Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dirilis 07 Juli 2014
Survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada awal Juli 2014 menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Berdasarkan hasil survei, responden yang memilih Jokowi-JK sebesar 47,80 persen, sedangkan mereka yang memilih Prabowo-Hatta sebesar 44,20 persen. Responden yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 8 persen.

Pengumpulan data survei ini dilakukan pada 2-5 Juli 2014. Jumlah responden 2.400 orang dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei lebih kurang 2 persen. Adapun survei dibiayai sendiri oleh LSI.

Kesimpulan hasil survei lembaga-lembaga survei terpercaya tersebut menegaskan bahwa Jokowi-JK tetap unggul atas Prabowo-Hatta serta Jokowi-Hatta unggul secara merata di semua wilayah serta juga unggul di kelas bawah dan kelas menengah.

Survei di dunia maya

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla diprediksi pengguna Internet memenangi pemilihan presiden 9 Juli 2014. Berdasarkan pantauan percakapan di dunia maya, Jokowi-JK lebih sering dibicarakan dengan sentimen positif dibanding Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut pendiri PoliticaWave, Yose Rizal, penilaian itu berasal dari pemantauan enam media berbeda yang sering digunakan oleh para pengguna Internet atau netizen. "Misalnya Twitter, Facebook, dan YouTube," katanya dalam siaran pers, Senin (07/7/2014).

Pada periode 8 Juni-5 Juli 2014, PoliticaWave mencatat 5.977.879 percakapan dan 1.592.323 pengguna Internet yang membicarakan kedua pasangan tersebut. "Jokowi-Kalla 60,5 persen, sedangkan Prabowo-Hatta 39,5 persen," kata Yose Rizal.

Yose Rizal mengatakan PoliticaWave juga memetakan sentimen netizen terhadap kedua pasang calon presiden dan wakil presiden ini. "Percakapan diberi makna sentimen positif, negatif atau netral," katanya. Hasilnya, Jokowi-Kalla unggul 3,5 kali lebih positif dibanding Prabowo-Hatta.

Menurut pengalaman PoliticaWave pada pemilihan kepala daerah dan pemilu legislatif, 10 dari 12 pemilu kepala daerah dimenangkan oleh kandidat yang percakapannya paling besar dan positif. "Jokowi-Kalla akan memenangkan pilpres dengan elektabilitas 53,8 persen, sedangkan elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 46,2 persen," kata Yose Rizal.
- See more at: http://utama.seruu.com/read/2014/07/07/220589/jelang-pilpres-survei-6-lembaga-terpercaya-unggulkan-jokowi-jk#sthash.4x29M97D.dpuf
sejumlah lembaga yang rekam jejaknya cukup bisa dipercaya merilis hasil yang tidak jauh beda, dimana pasangan Jokowi-JK unggul dari pesaingnya, Prabowo-Hatta.
1. Survei Litbang Kompas dirilis 21 Juni 2014,

Hasil survei Badan Litbang Kompas yang dipublikasikan Sabtu (21/6/2014) mencatat pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memiliki tingkat keterpilihan sebesar 42,3 persen. Sementara duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat elektabilitas sebesar 35,3 persen.
Meski pasangan Jokowi-JK unggul namun selisih dengan pesaingnya kian tipis yakni 7 persen. Melihat ketatnya persaingan, Kompas menyebut masih mungkin terjadi perubahan.

2. Survei IFES dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dirilis 25 Juni 2014

Lembaga nirlaba internasional IFES bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei pasca Pileg 9 April lalu. Hasil survei ini menunjukkan 43% memilih Jokowi dan 39% memilih Prabowo Subianto. Hanya terpaut 4% perbedaan pilihan masyarakat terhadap kedua capres tersebut. Meski begitu masih ada 18% responden yang tidak menjawab atau undecided voters.

Survei ini dilaksanakan pada 1-10 Juni 2014. Metode survei yang digunakan adalah wawancara langsung dengan responden. Jumlah responden sebanyak 2.009 orang dengan sample acak tersebar di seluruh Indonesia. Margin of erorr dalam survei ini adalah +- 2,2% dengan tingkat kepercayaan 95%.

3. Survei LIPI dirilis 26 Juni 2014
Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) menggelar survei elektabilitas capres. Hasil survei yang dirilis pada Kamis (26/6/2014) ini menunjukkan Jokowi-JK unggul dengan elektabilitas 43% dari Prabowo-Hatta yang memiliki tingkat keterpilihan 34%. Sisanya sebanyak 23% belum menentukan pilihan. Jokowi-JK masih unggul 9% dari Prabowo-Hatta.

Survei digelar pada 5-14 Juni 2014 dengan 790 responden berusia di atas 17 tahun di 33 provinsi. Pemilihan sampel dengan metode multistage random. Margin error survei ini 3,51% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Pertanyaan yang diajukan ke responden, yaitu “Jika pemilihan presiden diselenggarakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?”

4. Survei Indo Barometer dirilis 29 Juni 2014

Survei Indo Barometer sebelum memasuki masa kampanye capres Jokowi masih unggul 13,5% atas Prabowo Subianto. Namun kini dua pekan menjelang Pilpres elektabilitas Prabowo mulai menguntit ketat Jokowi. “Head to head calon presiden, Jokowi 45,3% dan Prabowo (42,9%). Suara belum memutuskan 11,7%. Head to head calon wakil presiden, Jusuf Kalla (44,6%) dan Hatta Rajasa (39,3%),” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam paparan hasil survei di Hotel Harris, Jl Dr Sahardjo No 191, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).

Survei ini dilakukan pada tanggal 16 – 22 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error sebesar 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.

5. Survei Roy Morgan Research (Australia) dirilis 30 Juni 2014

Lembaga survei dari Australia Roy Morgan Research hari ini mempublikasikan hasil jajak pendapat terkait pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Hasilnya pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla memiliki elektabilitas sebesar 52 persen sementara pesaingnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mempunyai tingkat keterpilihan 48 persen.

Selisih dukungan kedua capres itu cukup lumayan, yakni 30 persen. Namun angka itu terus berubah setelah pemilihan anggota legislatif April lalu. Apalagi setelah PDI Perjuangan yang mengusung Jokowi hanya memperoleh sekitar 19 persen suara, jauh di bawah target partai tersebut.

6. Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dirilis 07 Juli 2014
Survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada awal Juli 2014 menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Berdasarkan hasil survei, responden yang memilih Jokowi-JK sebesar 47,80 persen, sedangkan mereka yang memilih Prabowo-Hatta sebesar 44,20 persen. Responden yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 8 persen.

Pengumpulan data survei ini dilakukan pada 2-5 Juli 2014. Jumlah responden 2.400 orang dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei lebih kurang 2 persen. Adapun survei dibiayai sendiri oleh LSI.

Kesimpulan hasil survei lembaga-lembaga survei terpercaya tersebut menegaskan bahwa Jokowi-JK tetap unggul atas Prabowo-Hatta serta Jokowi-Hatta unggul secara merata di semua wilayah serta juga unggul di kelas bawah dan kelas menengah.

Survei di dunia maya

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla diprediksi pengguna Internet memenangi pemilihan presiden 9 Juli 2014. Berdasarkan pantauan percakapan di dunia maya, Jokowi-JK lebih sering dibicarakan dengan sentimen positif dibanding Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut pendiri PoliticaWave, Yose Rizal, penilaian itu berasal dari pemantauan enam media berbeda yang sering digunakan oleh para pengguna Internet atau netizen. "Misalnya Twitter, Facebook, dan YouTube," katanya dalam siaran pers, Senin (07/7/2014).

Pada periode 8 Juni-5 Juli 2014, PoliticaWave mencatat 5.977.879 percakapan dan 1.592.323 pengguna Internet yang membicarakan kedua pasangan tersebut. "Jokowi-Kalla 60,5 persen, sedangkan Prabowo-Hatta 39,5 persen," kata Yose Rizal.

Yose Rizal mengatakan PoliticaWave juga memetakan sentimen netizen terhadap kedua pasang calon presiden dan wakil presiden ini. "Percakapan diberi makna sentimen positif, negatif atau netral," katanya. Hasilnya, Jokowi-Kalla unggul 3,5 kali lebih positif dibanding Prabowo-Hatta.

Menurut pengalaman PoliticaWave pada pemilihan kepala daerah dan pemilu legislatif, 10 dari 12 pemilu kepala daerah dimenangkan oleh kandidat yang percakapannya paling besar dan positif. "Jokowi-Kalla akan memenangkan pilpres dengan elektabilitas 53,8 persen, sedangkan elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 46,2 persen," kata Yose Rizal.
- See more at: http://utama.seruu.com/read/2014/07/07/220589/jelang-pilpres-survei-6-lembaga-terpercaya-unggulkan-jokowi-jk#sthash.4x29M97D.dpuf

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons