Hingga debat
capres dan cawapres pertama di Balai Sarbini Jakarta, Senin Malam, 9 Juni 2014
yang diselenggarakan KPU, ternyata Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonnesia
(KAMMI) belum menentukan sikap dukungan kepada salah satu pasangan kandidat
Capres Cawapres Prabowo-Hatta Nomor Urut 1 dan Jokowi-JK Nomor Urut 2.
Alasannya yang
paling mendasar KAMMI lewat siaran persnya, katanya ketika suasana kampanye dan
adu gagasan antara kedua kandidat Capres dan Cawapres tidak ada yang tegas dari
keduanya mengenai strategi pemberantasan korupsi yang komperhensif. KAMMI
menilai bahwa proses pemberantasan korupsi harus ada sikap dan tindakan tegas
mulai dari penataan birokrasi, akuntabilitas proses di perlemen, hingga
perbaikan pada level partai politik.
Masih Rilis
KAMMI, Pendalaman
visi dan misi serta debat pertama pada tanggal 9 Juni kemarin, dinilai
bahwa belum terlihat kesungguhan dan kedalaman gagasan kedua kandidat
untuk serius dalam menjamin terwujudnya demokrasi yang bermartabat, penegakan
hukum, hingga problem desentralisasi dan otonomi daerah yang terlihat gaduh,
sampai pada problem masyarakat urban di kota besar dan problem sosial dan
ekonomi di pelosok dan pedalaman Indonesia.
Dari Hasil Rapat Pimpinas Nasional
(Rapimnas) KAMMI yang diselenggarakan pada 4-8 Juni 2014 di Cawang
Jakarta Timur kemarin, KAMMI sebagai gerakan mahasiswa penyuara aspirasi
rakyat memiliki 9 Resolusi Kriteria Presiden Harapan Rakyat,
yakni sebagai berikut:
1. Pro
Kepentingan umat Islam,
2. Berani
menolak intervensi asing,
3. Bersih
dari korupsi,
4. Memperhatikan
kepentingan dan aspirasi daerah,
5. Memiliki
visi, misi, dan program yang terukur,
6. Memiliki
wawasan kebangsaan,
7. Menjamin
ketahanan dan keamanan nasional,
8. Menjamin
kedaulatan energi dan pertambangan nasional,
9. Mewujudkan Jaminan Pendidikan Nasional
(Jamdiknas).
Kriteria ini didasarkan atas
kompleksitas masalah yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia, oleh karenanya
butuh sosok yang mampu menangani berbagai persoalan secara komperhensif dan
terukur.
Demikian
pernyataan sikap atas pelaksanaan proses pemilu presiden. Lanjutnya KAMMI yang diwakili
Ketua
Umum PP KAMMI
Andriyana via pres realesnya, berharap ada proses yang konstruktif terhadap
diskursus mengenai gagasan visi dan misi antara kedua kandidat sehingga
masyarakat pun mampu menangkap dengan gamblang seperti apa calon pemimpin mereka.
Karena KAMMI menilai bahwa proses ini harus didukung oleh dua hal yang
sama-sama cerdas, kandidat yang cerdas, informasi yang terbuka, serta pemilih
yang cerdas dan tercerahkan, katanya. Didi
Wj/AS
0 comments:
Post a Comment