Friday 27 June 2014

Bergaya Nazi, Dhani Seperti Berharap Pemimpin Diktaktor


Jakata, Koran Investigasi

Berbagai kritikan yang ditujukan  pada Ahmad Dhani, sehubungan pakaian dikenakan dalam video dukungan terhadap pasangan Prabowo - Hatta yang berjudul Prabowo-Hatta: We Will Rock You. Soalnya, hentakan lagu hingga pengunaan pakaian ala pasukan SS di video itu, seakan memimpikan kepemimpinan diktator dan otoriter.
Artis sekaligus pembawa acara terkenal yang kerap tampil di stasiun televisi nasional Sarah Sechan mengaku bingung dan tidak tahu apa alasan Dhani berani menggunakan kostum tersebut untuk mendukung salah satu calon presiden. Dalam akun twitternya @sarahsechan, ia mempertanyakan hal itu.
"Maaf, saya gak ngerti ini maksudnya apa. yg kiri adalah seragam Himmler ss. ttg Heinrich Himmler: lahir tahun 1990 (maksudnya 1929, red), wafat tahun 1945. Heinrich Himmler adalah salah satu manusia yg paling ditakuti di kelompok Nazi Jerman dan Eropa pd saat perang dunia 2 mulai. Sebagai ketua SS, tanggung jawab utamanya adalah menjaga keamanan internal dan mengorganisir Final Solution Holocaust, di mana 11 juta manusia, termasuk anak2, orang cacat, orang tua dibunuh karena beda kepercayaan, ras, dan visi," tulis Sarah, pada Rabu (25/6/2014).
Bahkan, dalam kalimat berikutnya Sarah mempertanyakan apakah selama ini, Dhani mengidolakan pemimpin yang mirip dengan Nazi yang memiliki sifat diktaktor dan terkenal sebagai penjahat hak asasi manusia di seluruh dunia.
"Lalu kenapa seragam ini digunakan utk video klip mendukung capres no.1? Apa berarti harapan dia capres yg dia dukung jadi orang yg paling ditakuti? Saya berharap pemimpin yg terpilih adalah yg bisa saya hormati, bukan ditakuti," kata Sarah.
Seperti diketahui, Dhani adalah salah satu artis yang telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo  - Hatta. Dhani sempat mengaku ia mau mendukung Prabowo karena dia suka pemimpin yang berlatar belakang militer.
Namun selain, Sarah, sikap Dhani yang memakai pakaian mirip seragam Himller yang dipakai Nazi juga mendapat sorotan dari majalah Jerman, Spiegel. Majalah itu menyebutkan dalam video itu Dhani seolah ingin mempertontonkan kekuatan militer yang sangat diktaktor dan ganas.
Pemerhati politik dari Lembaga Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai bahwa klip lagu Indonesia Bangkit yang telah digubah oleh musisi Ahmad Dhani untuk mengkampanyekan pasangan Prabowo-Hatta sudah seharusnya ditarik dan tidak layak untuk ditampilkan.
"Pokok soalnya bukan pada isi lagu yang mengkampanyekan Prabowo-HR tapi pada simbol yang dipakai khususnya oleh Ahmad Dhani dalam video klip tersebut," ujar Ray dalam pesan singkatnya, Rabu (25/6/2014).
Mantan aktivis 98 itu menjelaskan, dalam klip tersebut, Ahmad Dhani  memakai busana yang mirip dengan pakaian khas tentara Nazi-Hitler. Ray menjelaskan, dirinya tidak tahu alasan dari pentolan group musik Dewa 19 itu dengan mengenakan pakaian khas Nazi dalam klipnya.
"Menyatukan kampanye capres dengan atribut Nazi-Hitler jelas bertentangan dengan tujuan kampanye. Bagaimanapun, Nazi telah dinyatakan sebagai aktor kejam, anti HAM, penjahat kemanusiaan, dan diktator sadis di abad modern," papar Ray.
Atribut Nazi, kata Ray, dipandang sebagai persetujuan atas tindakan jahat. Apalagi Ahmad Dhani selama ini dipandang sebagai bagian dari timses pasangan No urut 1.

"Sebab  klip itu, bukan saja mempermalukan pasangan nomor  urut 1 tapi juga mempermalukan bangsa ini secara keseluruhan di mata dunia. Kita, seolah satu bangsa yang memperkenankan simbol-simbol pelaku kejahatan kemanusiaan untuk dikampanyekan," tandas Ray. 
Di sisi lain, We Will Rock You yang digubah, ternyata mendapat protes musisi barat yang membawakan lagu tersebut, karena tidak meminta izin terlebih dahulu kepada penciptanya * Int/wb

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons