Wednesday 7 May 2014

Ketidak Berpihakan UU Dikti

Jakarta,  Investigasi
                                   

Ada yang tidak  biasanya  di Gedung Mahkamah Konstitusi, ketika itu dipadatai Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun  swasta. .Mereka berbondong-bondong masuk dan tumplek di dalam gedung untuk menyaksikan sidang pembacaan putusan Judicial Review (JR) UU Pendidikan Tinggi (29/4).
Selama ini,memang  pemerhati pendidikan menilai lembaga pendidikan tinggi cenderung dikomersialkan,  dan tidak berpihak kepada  masyarakat yang kurang mampu melangkah ke perguruan tinggi, hanya karena keterbatasan dana. 
Maka tak hayal, jika JR diajukan oleh Komite Nasional Pendidikan (KNP) pada  7 Maret 2013 lalu, dimana para Mahasiswa tergabung didalam KNP tersebut. Perlu diketahui bahwa , uji materi yang diajukan di sini dianggap negara telah menanggalkan kewajibannnya untuk memenuhi Hak atas Pendidikan kepada   masyarakat (Pendidikan Tinggi) melalui UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi ( UU DIKTI ).
Melalui UU DIKTI Negara secara jelas memberikan kekuasaan kepada Perguruan Tinggi agar mencari sumber dana lain, baik melalui badan usaha maupun kerjasama dengan Perusahaan atau Industri, yang pada akhirnya berpotensi menambah beban biaya mahasiswa .
Selain itu perguruan tinggi semakin leluasa menentukan jalur masuk mahasiswa secara mandiri , berdampak pada minimnya akses siswa-siswi SMA di daerah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Mereka juga berorasi di didepan Gedung MK secara bergantian dengan meneriakkan ditengah ekonomi yang kurang stabil, para orang tua mereka merasa terbebani dengan biaya pendidikan yang terlalu tinggi.
dan tidak hanya itupula bahkan mereka juga menilai MK adalah Mahkamah Komersial dengan berbagai atribut yang bertuliskan "MATINYA PENDIDIKAN TINGGI" pada pakaian pocong yang dia pakai, berdiri didepan Gedung lembaga tinggi negara tersebut.
“ Semoga Pemerintah, bisa turun tangan untuk  menyelesaikan masalah pendidikan. Karena kami  menganggap hal tersebut,  adalah sangat penting untuk mencetak pemimpin  masa depan. Dengan  mempermudah akses menuju pendidikan yang layak,” tanggapnya.  Paparnya yang lain. “Selanjutnya  bagi para siswa yang berprestasi, agar pemerintah aktif bersosialisasi, atau memberikan bantuan informasi tentang  pendidikan ke daerah-daerah yang belum tersentuh oleh beasiswa bagi penduduk tingkat ekonominya rendah”. Didi wj/AS

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons