Anggaran
Bangunan Irigasi Ds. Labuaja Diduga Digelembungkan
Bone, Koran Investigasi
Salah
satu cara peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa, dengan jalan
pembangunan dan perbaikan infrastruktur di daerah. Utamanya di desa-desa yang kurang
fasilitas pendukungnya, dengan mengedepankan skala prioritas.
Musrembangdes Labuaja tahun ini misalnya,
dengan Pendapatan Asli Daerah Desa Labuaja di sektor pertanian, adalah sebagian
besar masyarakat menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, tentu arah
pembangunan infrastrukturnya saluran irigasi dan talu, berkaitan dengan
perbaikan nasib para petani Desa Labuaja, Kec. Kahu, Kab. Bone.
Dari
pantauan di lapangan Darwis, Wartawan Koran Investigasi melihat beberapa
keganjilan yang signifikan, misalnya saja di RAB harga pengadaan material batu
dan pasir mencapai Rp 275.000,-(dua ratus tujuh puluh lima ribu rupiah),
padahal Harga Eceran Tertinggi di Bone berkisar Rp 150.000,-(seratus lima puluh
ribu rupiah).
Menurut
salah satu tokoh masyarakat, Andi Darlis Petta Selo, anggaran yang terlalu
mengada-ngada, dan perbuatan tidak bisa ditolerir itu, mengakibatkan pada
akhirnya menyengsarakan masyarakat secara luas.
Lanjut
Darlis, 415 meter yang seharusnya
dituntaskan dengan anggaran Rp 97.000.000,-, hanya bisa diselesaikan sekitar 215 meter, taksiran
anggaran Rp 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah). “Menurut mereka, akan
dilanjutkan pada anggaran berikutnya, ini tidak benar,” tutur Darlis.
Temuan Inspektorat
Dalam
pertemuan beberapa kali Inspektorat Kab. Bone, media membuntuti pihak
inspektorat tidak pernah turun ke lokasi
dimana pembangunan saluran irigasi dan talu yang telah dibangun. Menurut
beberapa sumber bahwa inspektorat hanya datang di kantor desa, kemudian pulang
lagi.
Dari
hasil pertemuan itu, tidak pernah ada penyelesaiannya. Padahal itu hasil temuan
masyarakat kemudian dilaporkan. Ketika ditanya pihak inspektorat yang berinisial
IH, katanya juga dijadikan temuan, dan akan menindak lanjuti, namun hingga
sekarang (25/10) tidak ada bukti-bukti ke arah perubahan.
Berdasarkan
laporan masyarakat ke beberapa pihak, termasuk ke wartawan salah satunya adalah
saluran irigasi tidak sesuai bestek. Menurut di RAB galiannya 60 centimeter,
tapi ternyata bangunannya hanya numpang di atas tanpa ada galian sedikit pun.(Darwis)
0 comments:
Post a Comment