Oknum
Aparat Desa Pattiro Sompe Kab. Bone Diduga Gelapkan Raskin
Bone, Koran Investigasi
Sejatinya Raskin (Beras Miskin) program
diperuntukkan pemerintah untuk masyarakat Pra Sejahtera Indonesia yang
disalurkan ke kelurahan/desa, namun kenyataannya banyak disalahgunakan dalam
mengambil untung oleh oknum tidak bertanggungjawab, utamanya aparat desa.
Program
pemerintah Beras Miskin untuk masyarakat Desa Pattiro Sompe, Kec. Sibulue saja diduga
digelapkan oleh oknum aparat desa, tidak
peduli pada warga yang benar-benar sangat memerlukan sembako tersebut.
Program
kemanusiaan yang diperuntukkan untuk orang yang tidak mampu itu, bagi oknum
dianggap tidak memiliki rasa keadilan dan kemanusiaan. Meskipun pemerintah dalam
penyalurannya secara terbuka, akan tetapi ada saja ulah oknum di Desa Pattiro Sompe,
Kecamatan Sibulue menggelapkan raskin
masyarakat.
Masyarakat
merasa di rugikan karena selama tahun 2016, empat kali penyaluran raskin ke
masyarakat. Dimana dalam satu kali penyaluran raskin biasanya warga penerima mendapatkan
dua karung, dikalikan empat periode
penyaluran dalam setahun.
Menurut
Syamsuddin salah satu anggota lembaga swadaya masyarakat di Kab. Bone, “Akumulasinya
8 (delapan) karung yang harus diterima per warga dalam setahun”.
Jadi warga
penerima berjumlah 10 (sepuluh) orang yang selalu tertera namanya selama empat
periode penyaluran itu mempertanyakan jatah berasnya, namun tidak mendapatkan tanggapan
dari pihak aparat desa, malah beberapa oknum menyembunyikan data dan dikatakan tidak terdaftar lagi.
Syamsuddin
membenarkan adanya laporan masyarakat yang merasa haknya selama ini tidak
diberikan. Dan sudah memberikan surat pemberitahuan ke Kepala Desa Pattiro Sompe,
dan dikatakan akan ditindak lanjuti, serta memberikan informasinya nanti.
Hingga sekarang (25/10) surat yang
dilayangkan tidak pernah dibalas.
“Selama empat kali pembagian raskin itu, warga
yang namanya sepuluh di data saya, ternyata tidak pernah menerima sekalipun.
Sehingga diakumulasikan, menurut perhitungan adalah 80(delapan puluh) karung
yang diduga digelapkan oknum desa,” ungkap syamsuddin.
Lanjutnya Syamsuddin,
dalam melakukan penulusuran dan bertemu salah seorang yang identitasnya di
rahasiakan dan sempat diwawancarai, ia pun menjelaskan kalau dirinya merasa di
rugikan karena beras raskin yang di tunggu – tunggu selama ini tidak kunjung
datang.
Ia pun
menyampaikan harapannya supaya aparat hukum, khususnya Kepolisian agar terjun
langsung mengusuk tuntas adanya dugaan salah sasaran raskin tersebu, katanya. (Syam)
0 comments:
Post a Comment