Shandy Aulia Menolak Peran Pengganti
Jakarta, Koran Investigasi
Namanya sudah merasa enjoy serta mantap melangkah dalam bermain film horor, dan
harus beradegan keras dan nyaris melukai dirinya. Maka artis cantik Shandy
Aulia merasa nyaman dan menikmati beradegan terseret beberapa meter dengan
pecahan kaca, katanya bukan hal yang mesti ditakuti. "Saya sekarang merasa
tertantang dan enjoy main film horor ketimbang drama. Padahal sebelumnya saya
sama sekali tidak tertarik main film horor," kata Shandy Aulia saat
ditemui usai nobar di bioskop Djakarta Teater belum lama ini.
Alasan artis yang namanya mengorbit lewat film Iffel in Love ini menolak main film horor karena ia beranggapan kalau film horor Indonesia hanya mengandalkan keseksian tubuh pemain perempuan sehinggga dirinya tidak nyaman. Tapi sejak main film Rumah Kentang Shandy justru menjadi ketagihan dan tertantang terus.
"Kesannya monoton main film horor terus, tapi saya yang memainkan justru merasa tertantang terus. Makanya saya main terus di film produksi Hitmaker Studio," ujar Shandy ramah.
Apalagi beberapa filmnya seperti Rumah Kentang, Tarot, Mall Klender mendapat sambutan penikmat film di Amerika dan negara tetangga. "Saya berharap di Indonesia ada festival film horor seperti di negeri orang. Sehingga permainan kita bisa di apresiasi dewan juri dari kalangan intelektual. " ujarnya.
Demi totalitas aktingnya di film The Doll, Shandy menolak untuk memakai peran pengganti saat adegan keras.
"Saya menolak peran pengganti karena saya kepingin merasakan beratnya beradegan keras yang membutuhkan konsentrasi,"tandasnya.
Film The Doll sendiri menceritakan tentang pasangan baru, yakni Anya (Shandy Aulia) dan Daniel (Denny Sumargo) yang menetap di Bandung. Kehidupan baru mereka sebagai pasangan suami istri berjalan lancar sampai sebuah petaka datang lantara Daniel membawa sebuah boneka keramat. (Buyil)
Alasan artis yang namanya mengorbit lewat film Iffel in Love ini menolak main film horor karena ia beranggapan kalau film horor Indonesia hanya mengandalkan keseksian tubuh pemain perempuan sehinggga dirinya tidak nyaman. Tapi sejak main film Rumah Kentang Shandy justru menjadi ketagihan dan tertantang terus.
"Kesannya monoton main film horor terus, tapi saya yang memainkan justru merasa tertantang terus. Makanya saya main terus di film produksi Hitmaker Studio," ujar Shandy ramah.
Apalagi beberapa filmnya seperti Rumah Kentang, Tarot, Mall Klender mendapat sambutan penikmat film di Amerika dan negara tetangga. "Saya berharap di Indonesia ada festival film horor seperti di negeri orang. Sehingga permainan kita bisa di apresiasi dewan juri dari kalangan intelektual. " ujarnya.
Demi totalitas aktingnya di film The Doll, Shandy menolak untuk memakai peran pengganti saat adegan keras.
"Saya menolak peran pengganti karena saya kepingin merasakan beratnya beradegan keras yang membutuhkan konsentrasi,"tandasnya.
Film The Doll sendiri menceritakan tentang pasangan baru, yakni Anya (Shandy Aulia) dan Daniel (Denny Sumargo) yang menetap di Bandung. Kehidupan baru mereka sebagai pasangan suami istri berjalan lancar sampai sebuah petaka datang lantara Daniel membawa sebuah boneka keramat. (Buyil)
0 comments:
Post a Comment