Diduga Permainan Kuota
BBM Bersubsidi Di Madura
Madura, Koran
Investigasi
Pendistribusian BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis solar untuk SPBN
(Sentral Pengisian BBM Nelayan) ke Wilayah Madura dari tahun 2014 semakin
bertambah, terlihat dijalur pendistribusian Madura, beberapa armada PT. AKR
Coorporindo Tbk, terlihat jelas melintas di jembantan Suramadu.
Pemenang tender pendistribusian BBM Bersubsidi Wilayah Jawa,
Bali dan Madura, untuk keperluan motor Nelayan belum jelas kuota resmi dari
pihak PT. AKR Coorporindo Tbk, hal ini banyak timbul kecurigaan dari
pihak Publik, apakah ada permainan kuota atau memang kebutuhan setiap SPBN
berbeda – beda?
Sampai berita ini diturunkan, pihak PT. AKR Coorporindo Tbk,
belum bisa dikonfirmasi, dikarenakan Kepala Bagian Pendistribusian masih cuti,
pihak Resepsionis, mengatakan, “Kepala pimpinan masih cuti sampai tanggal 4
januari 2016, mungkin bapak bisa datang kembali, atau ada janjian sebelumnya,” terang
perempuan berparas cantik di belakang meja reseption di kantor PT. AKR
Corporindo Tbk Surabaya.
Pihak LSM LPKP –TA, saat dikonfirmasi, mengatakan, “Mengendus
bau tidak sedap, di Selat Madura, beberapa bulan yang lalu, ada berita miring
terkait penangkapan Kapal Motor yang mengangkut BBM jenis solar dari
wilayah Madura ke kapal di laut oleh anggota DITPOL AIR Polda Jatim, menurut
adanya pemberitaan itu, pada tanggal 26 September 2014, tersangka membawa BBM
bersubsidi sebesar 14.000 liter, yang berasal dari SPBN AKR
Banyusangka, Tanjungbumi , Bangkalan, yang menggunakan perahu Sumber Rejeki dan
perahu tanpa nama, lalu dipindahkan ke Kapal Sumber Laut, pada saat itu pemilik
perahu S, M dan X, belum jelas tindakan hukumnya, sampai saat ini, dari kasus
seperti itu PT. AKR Perlu waspada tentang penambahan kuota,” terang M. Effendy,
SH ketua umum LSM LPKP-TA di kantornya.
Media ini akan terus konfirmasi kepihak PT. AKR terkait
pengajuan pendistribusian BBM bersubsidi ke wilayah Bangkalan dan Sampang
supaya masyarakat tidak timbul persepsi yang buruk terhadap pengiriman BBM ke
Bangkalan, Madura, karena kuatir ada penyimpangan penggunaan kuota BBM untuk
nelayan. (Widodo)
0 comments:
Post a Comment