TG Abdul
Majid “Pilih Pemimpin Jangan Di Coba-coba”
Bima, Koran Investigasi
Tokoh
agama dan sesepuh Bima Tuan Guru (TG) H Abdul Majid, kelahiran Bima, 8 Juni
1959, dan menikah dengan Hj St Aisyah H M Sidik dari Desa Sangia Kec Sape, ia
berdomisili di Jakarta, yang di kenal sebagai Guru Besar Ilmu Tauhid, dan
pengasuh Majelis Ta’lim Rabani di Jakarta, juga tersebar di wilayah Jawa,
Sumatera dan Kalimantan.
berpesan kepada masyarakat yang mempunyai hak
pilih, untuk memberikan hak suaramu kepada
paslon Syukur Drs H Syafrudin H M Nor Mpd, dan Drs H Maskur H M Saleh, Msi.
Alasannya
bahwa Syukur merupakan tokoh sesepuh saat ini, orang tua pasti bagus jalan
pikiranya, pasti punya hati melihat penderitaan rakyat, merasa malu melihat
daerahnya tertinggal dari daerah lain.
“Syukur
Pasti amanah, punya rasa takut pada azab Allah, bila tidak konsekuen pada kepemimpinannya.
Sejujurnya diakui, beliau sudah terbukti membangun Kab Bima, sekalipun berjalan
pelan-pelan. Menurutku, hasilnya sudah banyak, dan lebih baik memberikan
kesempatan lagi, untuk melanjutkan pembangunan di Kab Bima. Memilih pemimpin itu,
tidak boleh di coba-coba, bila tidak di lihat kualitasnya, nanti akan menuai
bencana,” katanya.
Lanjutnya,
"Saudara-saudaraku, memilih pemimpin itu punya resiko, ada tanggung jawab
besar seorang hamba dalam memilih khalifah (pemimpin). Bila salah Pilih, berarti
membentuk dinasti yang zalim. Seperti terjadi dalam masa pemerintahannya, pertumpahan
darah, ratapan penderitaan rakyat, meraja lelanya kemaksiatan dan kemungkaran, tentu
kita dimintai pertanggungjawaban kepada Allah
SWT di akhirat kelak”.
Paparnya
lagi, kita wajib memberikan hak suara kepada salah satu kandidat, karena akan
menentukan masa depan daerah. Dan nasib seluruh rakyat Kab Bima 5 tahun yang
akan datang. Olehnya itu, pilihlah kandidat dengan hati nurani, berfikirlah
dengan jernih. Siapakah menurutmu memiliki kemampuan, merubah wajah Kab Bima.
Ketika
di konfirmasi, selasa (29/09) pukul
22.00 lewat Hpnya, TG H Abdul Majid SH, Sebagai ulama katanya, ikut bertanggung
jawab dan menentukan yang terbaik untuk masa depan Kab Bima. Nasib seluruh
masyarakat dan Syiar ilmu agama, tentu mendukung syukur.
“Keluarga
besar saya sudah sepakat untuk mendukung pasangan ini. seperti di Sape, Lambu,
Mada Pangga, begitupun kecamatan lainnya, agar saya bisa menentukan sikap. Seluruh
keluarga, sahabat, dan simpatisan, sangat kecewa dengan kegagalan mencalonkan
diri, namun dengan kegagalan, tidak boleh putus harapan. Segera menentukan
langkah politik untuk mendukung, yang memiliki tanggung jawab.” Jelas Tuan Guru
sambil memetik hikmah kegagalan paslon, dan Insya Allah 2020 nanti akan maju.
3(tiga)
point utama visi misinya tertulis di baliho; 1.Mengembalikan Kab Bima ke dalam
nuansa Kesultanan Islam, 2. Menjamin kestabilitas keamanan, 3. Mengembalikan
daerah Kab Bima yang tertinggal ke dalam daerah yang maju dan makmur. (Edy
Mulyadin)
0 comments:
Post a Comment