Triardhika Ganti Logo
Jakarta,
Koran Investigasi
Ditengah arus modern yang begitu
deras, maka para pebisnis pun milih usahanya di bidang hiburan modern yang
gampang mendatangkan untung. Sementara seni tradisi yang sudah banyak
ditinggalkan generasi muda tidak diliri lagi. Kalaupun ada pengusaha yang mau
cawe-cawe hanya segelintir saja. Dari segelintir itulah, namaTriardhika
Production yang dikomandani Eny Sulistyowati S.pd, pengusaha yang juga penggiat
seni tari.
Menyadari bisnis seni tradisi juga
harus bisa bersaing dengan usaha modern, maka logo pun penting untuk di kedepankan.
Apalagi Triardhika sebuah wadah showbiz yang berbasis kepada seni dan budaya,
karenanya agar bisa bersaing Triardhika meluncurkan logo baru, yang
dikombinasikan dengan paduan warna biru dan merah.
Perusahaan yang menggarap usaha
dalam karya seni pertunjukan ; pagelaran, audio visual, hiburan dan promosi
ini, memaknai logo anyarnya, sebagai komitmen dan ajakan moral. Burung merak
dengan paduan dua warna biru ; laut dan langit, yang lebih menyiratkan
kesejukan, menenangkan serta harmoni dan damai.
Dua warna biru ini seperti hendak memaparkan pesan bahwa biru laut dan langit adalah kekuatan dengan penuh human spirit, serta menjadikan biru sebagai simbol prestis, kualitas, serta rasa percaya diri.
Eny Sulistyowati S.Pd , MM ‘melestarikan berbagai bentuk seni tradisi Indonesia dalam menghadapi penetrasi budaya multiversal di jagad ini.
Jambul berwarna merah di kepala Merak, tak lain sebagai penopang spirit tadi, setiap kehendak dan niat tentu harus diimbangi ikhtiar yang gencar, produktifitas para manusia yang ada di dalam Triardhika Production, wajib membentangkan langkah dan angannya sejauh impian.
Dua warna biru ini seperti hendak memaparkan pesan bahwa biru laut dan langit adalah kekuatan dengan penuh human spirit, serta menjadikan biru sebagai simbol prestis, kualitas, serta rasa percaya diri.
Eny Sulistyowati S.Pd , MM ‘melestarikan berbagai bentuk seni tradisi Indonesia dalam menghadapi penetrasi budaya multiversal di jagad ini.
Jambul berwarna merah di kepala Merak, tak lain sebagai penopang spirit tadi, setiap kehendak dan niat tentu harus diimbangi ikhtiar yang gencar, produktifitas para manusia yang ada di dalam Triardhika Production, wajib membentangkan langkah dan angannya sejauh impian.
“Logo baru sebagai penegasan
integritas kami yang bekerja dengan spirit dan mutu, sebagai para pekerja
profesional. Bekerja tanpa pamrih, tapi terus tanpa lelah mengayun langkah
dengan kekuatan penuh,” jelas bos Triardhika production, Eny Sulistyowati S.Pd
, MM, kepada awak media di Jakarta pecan lalu, seusai peluncuran logo baru
serta syukuran jelang pementasan Wayang Orang Sriwedari dengan lakon Mintaraga,
di Gedung Pewayangan Kautaman TMII,
Jakarta Timur.
Eny juga menegaskan, filosofi yang tersirat dalam logo burung merak biru berjambul merah itu, juga merupakan komitmen moralnya melestarikan berbagai bentuk seni tradisi Indonesia dalam menghadapi penetrasi budaya multiversal.
“Tak semata pelestarian, tapi kami juga selalu terbuka terhadap seni budaya bangsa lain. Namun tetap membangun kebersamaan untuk merakit kekuatan sebagai modal dalam mengahadapi penetrasi budaya yang multiversal saat ini,” pungkasnya.
Lewat Triardhika Production, Eny telah menyampaikan misinya, yang sangat sederhana dan patut di catat dalam perhatian kita semua.
Mengayun angan nan elok seraya mengayuh langkah penuh semangat, demi sebuah dedikasi; melestarikan warisan budaya dan mengingatkan tanpa lelah kepada generasi, bahwa seni tradisional Indonesia adalah etalase kultur ‘jempolan’ di ‘mata’ dunia. (Buyil)
Eny juga menegaskan, filosofi yang tersirat dalam logo burung merak biru berjambul merah itu, juga merupakan komitmen moralnya melestarikan berbagai bentuk seni tradisi Indonesia dalam menghadapi penetrasi budaya multiversal.
“Tak semata pelestarian, tapi kami juga selalu terbuka terhadap seni budaya bangsa lain. Namun tetap membangun kebersamaan untuk merakit kekuatan sebagai modal dalam mengahadapi penetrasi budaya yang multiversal saat ini,” pungkasnya.
Lewat Triardhika Production, Eny telah menyampaikan misinya, yang sangat sederhana dan patut di catat dalam perhatian kita semua.
Mengayun angan nan elok seraya mengayuh langkah penuh semangat, demi sebuah dedikasi; melestarikan warisan budaya dan mengingatkan tanpa lelah kepada generasi, bahwa seni tradisional Indonesia adalah etalase kultur ‘jempolan’ di ‘mata’ dunia. (Buyil)
0 comments:
Post a Comment