Shanker Kecewa Dikasih
15 Layar Dari XXI
Jakarta, Koran
Investigasi
Nampaknya Shanker RS sudah
menemukan pasionnya sebagai produser film. Mantan produser Starvision ini
memilih film genre horor sebagai produksi perusahaan film miliknya. Pilihan
produser yang sukses menggagas program candid camera, Spontan ini sangatlah
tepat. Karena film setan-setanan memang memiliki penggemar tersendiri dan
jumlahnya lumayan banyak. "Film horor kalau dibuat secara serius dan
berkualitas juga memiliki pangsa pasar yang lumayan banyak. Buktinya film kami
sebelulmnya seperti Terowongan Casablanca, Arwah Goyang Kerawang penontonnya di
atas 1 juta. Ini yang melatar belakangi saya lebih memilih produksi film
horor," ujar Shanker saat bincang dengan awak media saat peluncuran film
terbarunya Gunung Laqi di kawasan Tomang Jakarta Barat baru-baru ini.
Sayangnya hasil penonton yang jumlahnya jutaan kurang direspon poisitif oleh pemilik gedung bioskop. Ini dibuktikan dengan pemberian jumlah layar kepada film Gunung Kawi yang cuma dikasih 15 layar di seluruh bioskop Tanah Air. "Perlakuan seperti ini tidak adil, kalau sebelumnya kami jumlah penontonnya jeblok. Bolehlah kami diperlakukan seperti itu, tapi film kami sebelumnya kan penontonnya diatas satu juta," kata Shanker geram.
Kegelisahan produser Shanker RS yang ingin dapat sekitar 40 layar untuk film “Gunung Kawi” tayang di bioskop. Karena hanya dapat 15 layar yang membuatnya belum mencantumkan tanggal tayang filmnya.
“Sebenarnya kalau soal jadwal, kita sudah dapat secepatnya. Tapi karena hanya dapat 15 layar di bioskop seluruh Indonesia, jadinya kita belum mencantumkan tanggal tayang filmnya,” kata Shaker heran.
Shaker menambahkan tidak mau gegabah menetapkan tanggal jika hanya mendapatkan layar yang sangat sedikit. “Saya enggak mau jual diri dengan tekanan. Enggak apa-apa nunggu lama agar saya diperlakukan adil,” terangnya.
Dikatakan Shanker, belum lama ini ia mendatangi DPR untuk beraudiensi dengan Komisi IX DPR, dan menyampaikan keprihatinannya tentang perlakuan serta aturan tata edar film yang berbeda antara satu PH dengan PH Lainnya. “Kita bertemu dengan Anang Hermansyah bersama anggota DPR dalam Komisi IX yang menjamin pihak XXI akan bersikap adil pada semua PH. Saudara Anang percaya bahwa Pihak XXI tidak pernah pilih kasih maupun memanfaatkan kedekatannya dengan PH-PH tertentu, “ ungkapnya.
Shanker ingin dapat sekitar 40 layar untuk filmnya tayang di bioskop. “Kita ingin dapat sekitar 40 layar untuk film “Gunung Kawi” tayang di bioskop, “ pungkasnya.
“Gunung Kawi” berkisah tentang sekelompok anak muda yang berusaha menyelamatkan ayah dari salah satu teman di antara mereka yang mendapatkan teror gaib. Teror tersebut akibat pesugihan dengan mahluk dari dunia lain di Gunung Kawi, dimana masyarakat masih menilai dan memandang negatif tentang tempat wisata itu. Sebuah film yang bertujuan untuk mengupas tuntas hal mistis yang sudah melekat dalam pikiran masyarakat, tentang seseorang yang ingin menjadi kaya raya datang ke Gunung Kawi.
Film produksi DFM dengan arahan sutradara Nayato Fio Nuala ini dibintangi Roy Marten, Roro Fitri, Maxime Bouttier, Indra Birowo, Yova Gracia, Jordi Onsu, Shyalimar Malik, Laras Syerita dan lain-lain. Jika penasaran, tunggu kepastian tanggal main film ini. (Buyil)
Sayangnya hasil penonton yang jumlahnya jutaan kurang direspon poisitif oleh pemilik gedung bioskop. Ini dibuktikan dengan pemberian jumlah layar kepada film Gunung Kawi yang cuma dikasih 15 layar di seluruh bioskop Tanah Air. "Perlakuan seperti ini tidak adil, kalau sebelumnya kami jumlah penontonnya jeblok. Bolehlah kami diperlakukan seperti itu, tapi film kami sebelumnya kan penontonnya diatas satu juta," kata Shanker geram.
Kegelisahan produser Shanker RS yang ingin dapat sekitar 40 layar untuk film “Gunung Kawi” tayang di bioskop. Karena hanya dapat 15 layar yang membuatnya belum mencantumkan tanggal tayang filmnya.
“Sebenarnya kalau soal jadwal, kita sudah dapat secepatnya. Tapi karena hanya dapat 15 layar di bioskop seluruh Indonesia, jadinya kita belum mencantumkan tanggal tayang filmnya,” kata Shaker heran.
Shaker menambahkan tidak mau gegabah menetapkan tanggal jika hanya mendapatkan layar yang sangat sedikit. “Saya enggak mau jual diri dengan tekanan. Enggak apa-apa nunggu lama agar saya diperlakukan adil,” terangnya.
Dikatakan Shanker, belum lama ini ia mendatangi DPR untuk beraudiensi dengan Komisi IX DPR, dan menyampaikan keprihatinannya tentang perlakuan serta aturan tata edar film yang berbeda antara satu PH dengan PH Lainnya. “Kita bertemu dengan Anang Hermansyah bersama anggota DPR dalam Komisi IX yang menjamin pihak XXI akan bersikap adil pada semua PH. Saudara Anang percaya bahwa Pihak XXI tidak pernah pilih kasih maupun memanfaatkan kedekatannya dengan PH-PH tertentu, “ ungkapnya.
Shanker ingin dapat sekitar 40 layar untuk filmnya tayang di bioskop. “Kita ingin dapat sekitar 40 layar untuk film “Gunung Kawi” tayang di bioskop, “ pungkasnya.
“Gunung Kawi” berkisah tentang sekelompok anak muda yang berusaha menyelamatkan ayah dari salah satu teman di antara mereka yang mendapatkan teror gaib. Teror tersebut akibat pesugihan dengan mahluk dari dunia lain di Gunung Kawi, dimana masyarakat masih menilai dan memandang negatif tentang tempat wisata itu. Sebuah film yang bertujuan untuk mengupas tuntas hal mistis yang sudah melekat dalam pikiran masyarakat, tentang seseorang yang ingin menjadi kaya raya datang ke Gunung Kawi.
Film produksi DFM dengan arahan sutradara Nayato Fio Nuala ini dibintangi Roy Marten, Roro Fitri, Maxime Bouttier, Indra Birowo, Yova Gracia, Jordi Onsu, Shyalimar Malik, Laras Syerita dan lain-lain. Jika penasaran, tunggu kepastian tanggal main film ini. (Buyil)
0 comments:
Post a Comment