Kayong Utara, Koran Investigasi
Jaga Sumber Daya Bahari, Promosikan
Via Media Sosial
Presiden RI
Joko Widodo semakin tegas sikapnya terhadap potensi bahari di tanah air. Laut
tidak hanya menjadi sumber kehidupan dan masa depan bangsa, namun juga alat
pemersatu 17 ribu pulau di Nusantara. Karena itu dia mengajak masyarakat untuk
turut menjaga dan memanfaatkan Sumber Daya Alam kelautan Indonesia secara
bertanggung jawab.
Hal itu
disampaikan saat pembukaan Puncak Sail Selat Karimata 2016, Sabtu pagi, 15
Oktober 2016 di Pelataran Pantai Pulau Datok, Desa Sutera, Kec Sukadana,
Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Bukan hanya di Selat
Karimata saja, tapi juga di pulau-pulau lain yang tersebar di Indonesia.
"Sail ini harus jadi momentum kita bersama untuk menjaga, merawat, serta memanfaatkan sumber daya alam kelautan kita dengan baik. Juga momentum bersama untuk kembali pada jati diri kita sebagai bangsa bahari, mengembalikan kembali budaya bahari ke tengah kita," ucap Presiden.
"Sail ini harus jadi momentum kita bersama untuk menjaga, merawat, serta memanfaatkan sumber daya alam kelautan kita dengan baik. Juga momentum bersama untuk kembali pada jati diri kita sebagai bangsa bahari, mengembalikan kembali budaya bahari ke tengah kita," ucap Presiden.
Menurut
Mantan Gubernur DKI ini, Selat Karimata menyajikan keindahan bawah laut yang
belum banyak diketahui dunia. Selain taman lautnya, potensi landscape-nya tak
kalah menawan, Oleh karenanya, dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo
mengajak masyarakat untuk turut menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam
kelautan Indonesia. Tak hanya di Pulau Karimata saja, tapi juga di pulau-pulau
lain yang tersebar di Indonesia.
Menjaga! Itu
kata yang sama maknanya dengan “melestarikan!” yang sering diucapkan Menpar
Arief Yahya di banyak kesempatan. Terutama yang terkait dengan wisata alam,
ecotourism, dan Sustainable Tourism Development (STD) dimana Indonesia sudah
diakui UNWTO, lembaga PBB yang bergerak di sektor pariwisata. Tiga lokasi sudah
naik kelas menjadi STO Sustainable Tourism Observatory. “Semakin dilestarikan,
semakin mensejahterakan!” kata-kata sakti Menpar Arief Yahya, Menpar RI.
Presiden Joko
Widodo lagi-lagi mengingatkan, 71 persen wilayah Indonesia ialah lautan. Laut
tidak hanya menjadi sumber kehidupan dan masa depan bangsa, namun juga sebagai
pemersatu sekitar 17 ribu pulau di Nusantara. "Laut bukan memisahkan antar
bangsa. Tapi, laut justru menjadikan kita terhubung satu dengan yang
lain," tegas Presiden.
Di hadapan masyarakat Kabupaten Kayong Utara, Presiden berpesan agar semua pihak berupaya untuk menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak ekonomi Indonesia. Kelestarian alam laut dan kekayaan yang dimilikinya juga diminta untuk bersama-sama dijaga.
"Jaga laut kita dari pencurian ikan. Kita harus jaga laut kita dari pencemaran. Kita harus jaga laut kita dari kerusakan ekosistem. Ketika nanti ikan sudah kembali berlimpah, kita juga harus terus memperkuat industri perikanan kita sehingga bisa menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi anak-cucu kita di masa yang akan datang" ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa kekayaan wisata bahari Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Bunaken, Raja Ampat, Teluk Tomini, dan Selat Karimata merupakan beberapa di antaranya. Untuk itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar gelaran serupa Sail Selat Karimata ini terus digencarkan di tahun-tahun berikutnya.
"Saya juga minta untuk tahun-tahun berikutnya digencarkan lagi promosinya, termasuk melalui media sosial sehingga tempat-tempat yang indah bisa dikenal di seluruh Tanah Air dan dunia," ucap Presiden.
Di hadapan masyarakat Kabupaten Kayong Utara, Presiden berpesan agar semua pihak berupaya untuk menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak ekonomi Indonesia. Kelestarian alam laut dan kekayaan yang dimilikinya juga diminta untuk bersama-sama dijaga.
"Jaga laut kita dari pencurian ikan. Kita harus jaga laut kita dari pencemaran. Kita harus jaga laut kita dari kerusakan ekosistem. Ketika nanti ikan sudah kembali berlimpah, kita juga harus terus memperkuat industri perikanan kita sehingga bisa menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi anak-cucu kita di masa yang akan datang" ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa kekayaan wisata bahari Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Bunaken, Raja Ampat, Teluk Tomini, dan Selat Karimata merupakan beberapa di antaranya. Untuk itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar gelaran serupa Sail Selat Karimata ini terus digencarkan di tahun-tahun berikutnya.
"Saya juga minta untuk tahun-tahun berikutnya digencarkan lagi promosinya, termasuk melalui media sosial sehingga tempat-tempat yang indah bisa dikenal di seluruh Tanah Air dan dunia," ucap Presiden.
Statemen
Presiden Jokowi ini pas dengan apa yang sedang dijalankan Menpar Arief Yahya
dalam mempromosikan pariwisata baik di tanah air maupun di mancanegara. Menpar
menggunakan strategi BAS-Branding, Advertising, Selling. Lalu strategi media
yang ditempuh dengan ilmu POSE, Paid Media, Own Media, Social Media dan Endorser.
Kapan promosi itu dilakukan, juga harus pas dengan strategi pemasaran, DOT.
Yakni matching antara Destinasi, Originasi dan Timeline.
Sebagaimana
yang diserukannya saat pidato kenegaraan pertama selepas dilantik oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat 20 Oktober 2015 silam, Presiden Joko Widodo kembali
menyerukan agar Indonesia kembali jaya melalui lautan.
"Akhirnya, tidak ada keraguan untuk menegaskan bahwa laut adalah masa depan kita bersama. Ayo kita kembali ke laut, kembali ke selat dan kembali ke samudera. Jadikan laut sebagai tempat menaruh harapan menuju Indonesia sebagai bangsa bahari, bangsa yang maju dan menjadi bangsa pemenang," tegasnya sekaligus mengakhiri sambutan.
"Akhirnya, tidak ada keraguan untuk menegaskan bahwa laut adalah masa depan kita bersama. Ayo kita kembali ke laut, kembali ke selat dan kembali ke samudera. Jadikan laut sebagai tempat menaruh harapan menuju Indonesia sebagai bangsa bahari, bangsa yang maju dan menjadi bangsa pemenang," tegasnya sekaligus mengakhiri sambutan.
10 ‘Bali Baru’
Lagi-lagi,
statemen Presiden Jokowi itu pas dengan strategi pengembangan destinasi yang
tengah dilakukan dengan 10 “Bali Baru.” Bahkan, Arief Yahya sudah mengaktifkan
shadow management khusus untuk Percepatan 10 Top Destinasi yang lebih popular
disebut 10 Bali Baru itu. “Dari 10 destinasi prioritas itu, 7 diantaranya
bahari. Yakni Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan
Seribu Jakarta, Mandalika Lombok, Laban Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai
Maltara,” tambah Arief Yahya.
Tiga
diantaranya yang berada di daratan, diantaranya Danau Toba Sumatera Utara, Borobudur
di Joglosemar dan Bromo Tengger Semeru (BTS) Jawa Timur. Sail Selat Karimata
Tahun 2016 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-8 dan dilaksanakan
berturut-turut tiap tahunnya. Gelaran serupa pertama kali diselenggarakan pada
tahun 2009 lalu.
Berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya, pada penyelenggaraan kali ini pemerintah hendak
berupaya mengembangkan destinasi wisata bahari dengan memperkuat pembangunan
infrastruktur pendukungnya. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dalam laporannya.
"Tujuan pelaksanaan sail-sail sebelumnya difokuskan pada pembangunan daerah tertinggal, sedanghkan kali ini pada pengembangan destinasi wisata bahari dan pengembangan infrastrukturnya," ucap Luhut.
"Tujuan pelaksanaan sail-sail sebelumnya difokuskan pada pembangunan daerah tertinggal, sedanghkan kali ini pada pengembangan destinasi wisata bahari dan pengembangan infrastrukturnya," ucap Luhut.
Sail Selat
Karimata Tahun 2016 kali ini dimeriahkan oleh sejumlah rangkaian acara, di
antaranya ialah pameran potensi daerah Kabupaten Kayong Utara, pencanangan
gerakan bersih pantai dan senyum untuk menarik minat wisatawan, pelaksanaan
olahraga bahari, dan juga sejumlah pagelaran seni dan budaya.
Dalam
peresmian puncak acara itu sendiri, turut dipertontonkan persembahan Atraksi
Budaya "Tarian Kolosal Gelar Tari Nusantara" oleh 450 penari dari
Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, dan juga atraksi Fly Pass Pesawat
Hawk 100-200. Penekanan tombol sirene oleh Presiden Joko Widodo dengan
didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja menandai peresmian puncak acara
tersebut.
Hadir
mendampingi Presiden dalam acara tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris
Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
Selain itu, turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ketua DPD Muhammad Soleh, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Hidayat Nur Wahid dan Mahyudin.(Buyil)
Selain itu, turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ketua DPD Muhammad Soleh, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Hidayat Nur Wahid dan Mahyudin.(Buyil)
0 comments:
Post a Comment