Musik Balada, Tak Punya Panggung, Kian
Nyaris Punah
Jakarta, Koran Investigasi
Rumah Balada
Indonesia (RBI) menggelar acara Workshop Balada dan Pagelaran musik Balada
sepanjang masa dengan tema "Indahnya Persatuan Indahnya Perdamaian"
pada Jumat, 27/5/2016 bertempat di Taman Florina, Lapangan Banteng Jakarta.
Ully Sigar
Rusady selain berkecimpung di Sekolah Musik Vidi Vici, dan Yayasan Garuda Nusantara,
Ully Sigar juga pendiri Rumah Balada Indonesia (RBI). Dalam kesempatan itu, ia
menjelaskan bahwa RBI terbentuk karena dari rasa keprihatinannya melihat
lagu-lagu balada yang sejak dulu kurang mendapat tempat.
"Hari
ini ulang tahun yang ke-2 Rumah Balada Indonesia (RBI), bunda sudah 31 tahun
nyanyi, untuk musik seperti ini kalau tidak buat panggung sendiri, tidak punya
panggung. Saya pikir lebih baik buat wadah, dan 2 tahun lalu bunda mendirikan
RBI ini," Jelas Ully yang akrab dipanggil bunda.
Tujuan Ully
mengangkat musik balada agar musik balada bisa setaraf dengan musik-musik
lainnya di dunia. Ully Sigar menambahkan, bahwa musik balada di mata orang
hanya dikenal balada saja. Saat ini musik balada pop liris, cukup mendapat
tempat di hati masyarakat Indonesia, walaupun keberadaannya kurang mendapat
tempat di panggung-panggung keacaraan.
Pagelaran
musik balada itu diramaikan RBI yang datang dari berbagai daerah, masing-masing
menunjukkan kebolehannya. Menampilkan lagu-lagu yang bertema Lingkungan Hidup,
Nasionalis, Puisi, dari musisi, seniman balada dari seluruh cabang RBI. Acara
tersebut berkat kerjasama dengan Asosiasi Prasasti, Yayasan Garuda Nusantara,
Sekolah Musik Vidi Vici, Tupperware, dan Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Hadir di
acara perayaan HUT RBI ke-2 itu Paramitha Rusady (Mitha), juga salah satu
pendiri RBI, menurutnya RBI merupakan cita-citanya, yang mengumandangkan
seperti tahun-tahun terdahulu sejak ia masih kecil, ada lagu-lagu balada,
yang dibawakan oleh Leo Kristi, Harry Rusli. Mitha mengakui bahwa lagu-lagu
balada adalah lagu pribadi bangsa Indonesia, dan sekarang sudah mulai punah
keberadaannya.
Penampilan
Mitha malam itu, duet dengan Ully Sigar, "Musim Tanam" yang menang di
Sarajevo, dan lagu bertema lingkungan hidup. Diiringi oleh musik band Rusady
bersaudara. Selain itu, Mitha menilai musik balada, identik dengan suara
rakyat. "Lihat sekarang acara TV kebanyakan dangdut kadang misinya tidak
ada makna, coba dangdutan kumpul semua rakyat. Lagu-lagu balada ini lagu-lagu spirit,
lagu-lagu balada tentang penyampaian nurani, perasaan rakyat, perasaan semua
orang dan penting sekali lewat lagu. Coba kalau zaman dulu, nyanyi lagu yang
bermakna tajam ditangkap. RBI didirikan dengan harapan supaya musik balada ini
menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ucap Mitha penuh harap. (Karmila)
0 comments:
Post a Comment