STAIN Aksi
Damai Berujung Bentrok Dengan Aparat
Semula aksi damai yang
dilakukan oleh Mahasiswa
STAIN Parepare untuk
menyampaikan tuntutannya, bertempat di kantor
Walikota Parepare,
ternyata gonto-gontokan dengan aparat karena mereka merasa dihalang-halangi
bertemu dengan walikota. Aksi ini diikuti sebanyak 60
mahasiswa STAIN Parepare.
Aksi
ini bertujuan memberikan hasil
evaluasi masa pemerintahan Presiden
Jokowi-JK yang sudah setahun
menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dengan penilaian kurang baik, dengan catatan-catatan
sekaligus jadi tuntutan para pendemo.
Pukul
12.13 Wita para demonstran menuju
kantor Walikota Parepare untuk menyampaikan aspirasi mereka. Issu yang diangkat
dalam aksi damai adalah meninjau ulang
proyek infrastruktur yang berasal dari pinjaman luar negeri, menstabilkan nilai
tukar rupiah, tolak impor pangan, percepatan serapan APBN, negosiasi ulang kontrak PT
Free Port, cabut izin perusahaan pembakar hutan yang semakin meresahkan,
wujudkan kedamaian beragama, pengusutan tuntas kasus utama atas agama khususnya
di Tolikara dan Singkil Aceh, dan pengusutan tuntas kasus predator anak yang
semakin mengkhawatirkan.
“Pemerintah harus berani tolak impot pangan, cabut
izin perusahaan pembakar hutan,” demikian cuplikan yel….yel dari para pendemo.
Aksi
ini berlangsung baku dorong dengan kepolisian dan Pamong Praja dikarenakan
massa ingin masuk untuk bertemu dengan Taufan Pawe selaku Walikota Parepare,
massa pun akhirnya bisa menembus pagar betis yang dilakukan oleh pihak keamanan, mereka melewati pintu
samping Kantor Walikota. Akhirnya massa memasuki kantor Walikota dengan
mengagetkan para staff Walikota dikarenakan massa mencari Walikota Parepare.
Namun Walikota tidak ada ditempat dikarenakan walikota lagi menghadiri perayaan
ulang tahun Sulawesi Selatan tapi walikota mengamanahkan asisten II untuk
menerima para demonstran.
Dalam
diskusi para demonstran dan staff walikota sempat terjadi tarik ulur,
dikarenakan Asisten II menerima namun para demonstran tidak menerima karena
tidak adanya tanda tangan berita acara. Akhirnya asisten II menawarkan untuk
memanggil perwakilan 5 orang dan menandatangani berita acara agar kiranya
dikirim ke Pusat. Selang beberapa waktu surat akhirnya sudah ditanda tangani
perwakilan demonstran dan berita acara tersebut akan di kirim ke Jakarta.
Keamanan
dalam aksi damai dikawal ketat oleh pihak kepolisian sebanyak 60 anggota polisi
dan 30 anggota pamong praja. Kepulangan para demonstran dikawal ketat oleh Kepolisian Lalu Lintas Kota Parepare sampai di tujuan.(Husnil Mubarak)
0 comments:
Post a Comment