Sejak digagas hingga kegagalan dalam percetakan,
pendistribusian dan pengawasan serta hasil yang diperoleh Tahun 2013, tidak
memperlihatkan kesuksesan. Malah berpolemik di beberapa media massa lokal dan
nasional belakangan ini, lihat saja
kebocoran UN, dengan beredarnya kunci-kunci jawaban UN di mana-mana.

Lanjutnya, soal-soal melalui proses
pembuatan menjadi bahan yang diujikan
bagi siswa, telah dibuat dengan sangat selektif oleh Kemendikbud, katanya. Mestinya menjadi
suatu pembelajaran, semenjak April 2013
itu, sehingga tidak lagi terjadi atau mengalami hal serupa.
“Penyelenggaraan UN itu secara
keseluruhan, harusnya dibubarkan, karena tidak melihat faedahnya bagi
masyarakat dan bangsa. Malah terjadinya, pemborosan anggaran yang mestinya
bermamfaat bagi masyarakat luas,” jelas
politisi dari PDI Perjuangan disela-sela konfrensi Pers JKW4P dijalan cemera . Menteng
Jakarta Pusat.
Lebih jauh lagi, mestinya M.Nuh tidak
bisa mengatakan, UN itu dipolitisasi
oleh berbagai pihak. Pernyataan menteri mengatakan UN tahun ini aman,
seakan-akan tidak ada masalah, dan sepenuhnya tidak benar. Membuat pemerhati
pendidikan angkat bicara, karena masih ada di sana-sini kekurangan di dalam pelaksanaannya.
Aria Bima menyayanngkan M Nuh, mencampur
adukkan antara pendidikan dengan politik. Kalimat-kalimat bersayap menteri, menggambarkan
bagaimana program-programnya berjalan lancar, dengan maksud-maksud tertentu.
Yang jelas, pinta Aria Bima, Mendikbud M Nuh harusnya memposisikan dirinya sebagai Menteri Pendidikan saja. Didi_wj/AS
0 comments:
Post a Comment