Sunday, 13 April 2014

SDI Lanraki 1 Tergenang

Makassar, Koran Investigasi

Jika pada musim penghujan tiba, halaman SD Inpres Lanraki 1 banjir dan tergenang hingga 1,5 meter tingginya, membuat anak sekolah tidak bisa bermain di pakarangan dengan waktu yang cukup panjang, bisa sampai berbulan-bulan baru kering tanahnya. Soalnya, tanah yang terendam air terus menerus, tentu akan becek dan berlumpur, sehingga jika diinjak, kaki akan tertanam di lumpur, katanya.

Menurut Hj. Hawaidah B. SPd, MPd, Kepala SDI Lanraki I, Komp Yonif 700 Raider, kalau musim hujan siswa terbatas ruang geraknya, anak-anak lebih memilih jalan di Komplek bermain dari pada di teras sekolah, sebab ia merasa tidak leluasa. Hawaidah mengakui jika anak didiknya dapat  mengganggu kendaraan dan orang untuk melewati jalan itu.
Hj. Hawaidah B. SPd, MPd
“Kami juga selalu apel setiap paginya di jalan komplek, ketika  anak-anak hendak masuk ke kelas masing-masing. Saya selalu ingatkan, supaya mereka tidak bermain di tempat becek. Tidak ada lagi tempat yang lebih baik, dari pada jalan itu,” ujar Hawaidah  menanggapi lokasi sekolah yang dipimpinnya, tidak menjadi layak lagi pada saat memasuki musim hujan.

Hawaidah sendiri mengaku bingung memikirkan jalan keluarnya, karena menurutnya, ini merupakan kebutuhan mendesak sekolah. Sedangkan timbunan yang dipakai dari tanah atau sirtu atau semacamnya, diperlukan berpuluh-puluh mobil bahkan bisa sampai seratusan truk. Katanya, sudah dipastikan diperlukan dana besar untuk melakukan kegiatan meratakan halaman sekolah dengan bahu jalan dan lantai sekolah, tingginya kurang lebih 150 cm.

“Sebenarnya, yang dihadapi sekolah ada 2 permasalahan, pertama halaman sekolah tempat bermain siswa, kemudian kedua adalah, perpustakaan dengan perlengkapannya, sehingga buku-buku kelihatan terhambur tidak tertata dengan baik,” jelasnya merinci kebutuhan mendesak SDN Lanraki 1, Komp Yonif 700 Raider Tamalanrea. *Andi Syahruddin    

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons