Jembatan Emas Ikon Baru Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Jakarta, Koran Investigasi
Ditengah gencarnya pemerintah pusat mengundang
wisatawan baik dari dalam maupun mancanegara. Pembangunan infrastruktur sangatlah
penting, apalagi juga diharapkan bisa menjadi identitas daerahnya.
Apalagi sudah ada contoh provinsi lain yang membangun jembatan yang
kemudian menjadi ikon kota tersebut. Seperti jembatan Surabaya - Madura
(The Suramadu Bridge) di Jawa Timur, Jembatan Barelang (Batam, Rempang, dan
Galang) di Kepulauan Riau, lalu Jembatan Layang Pasupati, di Bandung Jawa Barat,
kini ada jembatan baru; “Jembatan Emas”, yang menjadi ikon wisata baru di kota
Pangkal Pinang Bangka Belitung.
Jembatan Emas yang membentang di keindahan Pantai
Air Anyir, Pasir Padi, Komatadya Pangkalpinang Kabupaten Bangka ini memiliki
sistem buka tutup atau bascule (jungkit). Dibangun memakai konsultan ahli dari
Inggris dan menjadi satu-satunya jembatan berteknologi bascule di kawasan
Sumatera.
Jembatan Emas hampir sama megahnya dengan
jembatan Golden Gate di California, USA. Sebagai penunjang sarana
rekreasi keluarga,
di sekitar
jembatan di lengkapi dengan Playground atau taman bermain yg bertaraf international yang di pasang oleh PT.
Prolansekap Indonesia, bahkan di lokasi ini lebih besar dari Kalijodo DKI,
dan nantinya merupakan cikal bakal tempat pendidikan karakter mental anak
yang langsung dibina oleh ibu Melati (Ibu Gubernur Bangka Belitung)
Jembatan Emas, yang dibangun dengan biaya lebih dari
400 miliar ini, awal pembangunannya dilaksanakan pada kepemimpinan Gubernur
Bangka Belitung pertama, Eko Maulana Ali Suroso. Kemudian dilanjutkan
oleh Gubernur Plt, H. Rustam Effendi, B.Sc, Gubernur Plt, Hidayat Arsani,
hingga tuntas pada era kepemimpinan DR. (HC) H. Erzaldi Rosman, S.E., M.M, yang
menyempurnakan pembangunannya.
Jembatan yang dibangun sejak tahun 2009 ini sangat memiliki
daya tarik. Berbahan beton dengan rangka baja terlihat menjulang ke atas yang
bisa terbuka dan menutup. Jembatan ini membentang sepanjang 700 meter dari
daratan Kota Pangkalpinang hingga pesisir Kabupaten Bangka, tepatnya di Desa
Airanyir, Kecamatan Merawang. Padahal sebelumnya untuk menjangkau dua wilayah
ini harus menyeberang menggunakan perahu atau melewati jalan darat yang
jaraknya sekitar 30 Km.
Jembatan ini tidak hanya menampilkan kemegahan
konstruksinya, namun juga memiliki pemandangan yang tak kalah menakjubkan.
Lampu-lampu yang menghiasi jembatan ini di kala malam, menjadi pilihan sejumlah
fotografer untuk mengabadikannya. Diharapkan Jembatan ini nantinya dapat membuka
akses pariwisata daerah. Dipenghujung tahun 2017 jembatan ini secara
resmi segera digunakan.
Guna memeriahkan acara peresmian tampak, antara lain Konser
Musik “Jazz On The Bridge,” yang digelar selama dua hari, digelar Jum’at –
Sabtu (29-30/2017).
Gelaran musik yang baru pertama kali
digelar di Pangkal Pinang ini menghadirkan musisi jazz papan atas, Idang
Rasidi, Fariz RM, Mus Mujiono, Tompi, dan sejumlah grup band lokal, Pangkal
Pinang All Stars, Puput and Friends, Trade Four Band, Pusm Band, Wizard Band,
d’soulcoustic, dan Filosopi Band.
Konsernys sendiri digelar di Pantai Kola, persis di bawah
Jembatan, dengan menggunakan Jembatan Emas sebagai latar belakang.
Panggung terlihat lebih indah dengan sorot lampu warna-warninya. Setelah
pagelaran Jazz On The Bridge, lampu yang menghiasi Jembatan Emas akan tetap
terpasang sepanjang malam yang diharapkan akan menjadi daya tarik dan ikon
pariwisata Kabupaten Bangka.
'Dengan diresmikan
jembatan Emas kebanggaan masyarakat Bangka Belitung ini, kami harapkan
akan mempercepat pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat,
meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung. Kita ingin pariwisata di
Babel lebih maju dan berkembang di masa depan, “ ujar Erzaldi Rosman. (Tebe)
0 comments:
Post a Comment