Sunday, 17 December 2017

Cor Talut Tanpa Dukungan Dana Desa Parangina & Aparatnya



 Cor Talut Tanpa Dukungan Dana Desa  Parangina & Aparatnya   
        
Bima, Koran Investigasi
Warga Petani Mosi Tidak Percaya Ke Aparat Desa Perangina
Masyarakat Desa Parangina Kec Sape Kab. Bima NTB, antusias gotong royong membangun talut,  penyambung irigasi, meski  tak mendapat dukungan dari dana desa dan kecamatan, serta aparatnya. Dana didapatkan dari  swadaya guna  perbaikan talut yang patah sejak musim hujan awal Tahun 2017 lalu.
Pelaksanaan cor talut dan penyambung saluran irigasi So Lati dengan So Tolo Mbaa, So Lewi Bajo dan So Tolo Jawa sepanjang 5 M dan lebar 1 Meter lebih, dengan sayap kiri-kanan 40 meter, hingga berita ini diturunkan baru  masing-masing 20 meter, padahal sudah seminggu kegiatan berlangsung belum juga selesai (Kamis, 14/12.2017).
Dana swadaya warga sebesar 10 juta dan di bantu  50 zak semen oleh pemda, sementara bahan material batu serta pasir diambil dari sungai terdekat, supaya terlaksana cor gantung talut serta membangun berapa meter sayap, diperkirakan  kegiatan tersebut menelan anggaran Rp 25 juta, termasuk membangunan sayap kiri-kanan, agar tidak terkikis oleh banjir.
 "Talut Penyambung ini merupakan saluran utama untuk ketiga So, dengan  luas areal dialiri 200 Ha.Tentu berguna pada musim tanam padi dan bawang merah di awal Tahun 2018," keluh H. Harun tokoh masyarakat dengan nada kecewa terhadap pemerintah desa.
Soalnya ketiga  kelompok tani menantikan partisipasi aparat desa-tak juga kunjung datang, akhirnya masing-masing Ketua Kelompok Tolo Mba'a,  Ketua Kelompok Lewi Bajo Raya Mura, Bunyamin dan Ketua Kelompok Tolo Jawa, mewakili Hajairin mengatakan dengan menyayangkan kelakuan aparat desa, kegiatan warga tanpa perhatian dari  pemerintah desa setempat. Padahal nyata-nyata kebutuhan warga yang mendesak, diperlukan baik dukungan moril maupu finansial.
Ketidak percayaan  masyarakat, membuat mosi tidak percaya terhadap keberadan oknum-oknum aparat di Desa dan BPD Parangina Kec Sape Kab. Bima NTB. Mereka menganggap tidak berkomitmen kepada kepentingan masyarakat, hanya mementingkan diri dan kelompoknya saja katanya.
Gotong Royong Tidak Terjalin Antara Aparat & Warga Tani
“Masyarakat tidak boleh takut lagi, terhadap kebobrokan pada aparat desa, padahal jelas sudah diusulkan pada musrembangdes, tetapi tidak di cantumkan oleh BPD dan Aparat desa setempat," ujar Ketua Kelompok  Tani tadi beserta anggota saat kegiatan pengerjaan pembangunan talut di lokasi.
Menurut warga tani, Ketua Poktan beserta anggotanya mengingatkan, kepada pemerintahan desa, supaya memperhatikan dan serius terhadap aspirasi masyarakat, mengedepankan koordinasi, supaya terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat, sehingga tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat katanya. (Edi Mulyadi)

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons