Cor
Talut Tanpa Dukungan Dana Desa Parangina
& Aparatnya
Bima,
Koran Investigasi
Warga
Petani Mosi Tidak Percaya Ke Aparat Desa Perangina
Masyarakat Desa Parangina Kec Sape Kab. Bima NTB,
antusias gotong royong membangun talut, penyambung irigasi, meski tak mendapat dukungan dari dana desa dan
kecamatan, serta aparatnya. Dana didapatkan dari swadaya guna
perbaikan talut yang patah sejak musim hujan awal Tahun 2017 lalu.
Pelaksanaan cor talut dan penyambung saluran irigasi
So Lati dengan So Tolo Mbaa, So Lewi Bajo dan So Tolo Jawa sepanjang 5 M dan
lebar 1 Meter lebih, dengan sayap kiri-kanan 40 meter, hingga berita ini
diturunkan baru masing-masing 20 meter,
padahal sudah seminggu kegiatan berlangsung belum juga selesai (Kamis,
14/12.2017).
Dana swadaya warga sebesar 10 juta dan di bantu 50 zak semen oleh pemda, sementara bahan
material batu serta pasir diambil dari sungai terdekat, supaya terlaksana cor
gantung talut serta membangun berapa meter sayap, diperkirakan kegiatan tersebut menelan anggaran Rp 25 juta,
termasuk membangunan sayap kiri-kanan, agar tidak terkikis oleh banjir.
"Talut Penyambung ini merupakan saluran
utama untuk ketiga So, dengan luas areal
dialiri 200 Ha.Tentu berguna pada musim tanam padi dan bawang merah di awal Tahun
2018," keluh H. Harun tokoh masyarakat dengan nada kecewa terhadap
pemerintah desa.
Soalnya ketiga
kelompok tani menantikan partisipasi aparat desa-tak juga kunjung datang,
akhirnya masing-masing Ketua Kelompok Tolo Mba'a, Ketua Kelompok Lewi Bajo Raya Mura, Bunyamin
dan Ketua Kelompok Tolo Jawa, mewakili Hajairin mengatakan dengan menyayangkan
kelakuan aparat desa, kegiatan warga tanpa perhatian dari pemerintah desa setempat. Padahal nyata-nyata
kebutuhan warga yang mendesak, diperlukan baik dukungan moril maupu finansial.
Ketidak percayaan
masyarakat, membuat mosi tidak percaya terhadap keberadan oknum-oknum
aparat di Desa dan BPD Parangina Kec Sape Kab. Bima NTB. Mereka menganggap
tidak berkomitmen kepada kepentingan masyarakat, hanya mementingkan diri dan
kelompoknya saja katanya.
Gotong
Royong Tidak Terjalin Antara Aparat & Warga Tani
“Masyarakat tidak boleh takut lagi, terhadap
kebobrokan pada aparat desa, padahal jelas sudah diusulkan pada musrembangdes,
tetapi tidak di cantumkan oleh BPD dan Aparat desa setempat," ujar Ketua
Kelompok Tani tadi beserta anggota saat
kegiatan pengerjaan pembangunan talut di lokasi.
Menurut warga tani, Ketua Poktan beserta anggotanya mengingatkan,
kepada pemerintahan desa, supaya memperhatikan dan serius terhadap aspirasi
masyarakat, mengedepankan koordinasi, supaya terjalin komunikasi yang baik
antara pemerintah desa dan masyarakat, sehingga tidak terjadi gejolak di tengah
masyarakat katanya. (Edi Mulyadi)
0 comments:
Post a Comment