Andi Fadli Berjuang Demi
Kesejahteraan Warganya
Bone, Koran Investigasi
Jadi Kades Paccing, Kec. Patimpeng Kab. Bone, Andi Fadli Nur selain karena prestasi dalam genggamannya,
juga ‘garis tangan’ keturunan para leluhurnya memiliki jiwa pemimpin dalam suatu wilayah, dan katanya
itu tetap harus dijaga sepanjang masa-menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat.
Andi Fadli, termasuk kades vokal di Kec. Patimpeng
bahkan di Kab. Bone. Berani berseberangan dengan pemimpin desa lainnya atau
sekalipun atasannya jika itu benar,
tanpa tedeng aling-aling Andi Fadli sampaika maksud dan tujuan yang
diperjuangkannya.
Sebagai contoh
saja katanya, jalan poros yang menghubungkan Desa Massila, dan Batu Lappa,
serta Desa Latellang sudah tiga tahun dijanjikan baik Bapeda maupun dewan,
tidak pernah terealisasi, padahal sudah dianggarkan lewat APBD Kab. Bone.
Suara lantang Andi Fadli pada setiap forum tidak
kurang untuk tetap memperjuangkan warganya, agar pembangunan infrastruktur jalan
kabupaten menghubungkan beberapa desa dan kota kecamatan serta kota kabupaten
ini terlaksana tahun 2016.
“Jangan karena kepentingan politik dan sekelompok
orang, sehingga pembangunan jalan dipindahkan ke tempat lain, kan aneh. Di sini
masih Indonesia dan Kabupaten Bone,” tegas kades kelahiran Bone, 29 Juli 1972
ini, kecewa.
Meski pembangun jalan kabupaten belum terlaksana, namun
Andi Fadli Kades Paccing berstatus PNS ini, berpikir lebih maju dengan
pengadaan lampu jalan 50 unit guna mengakselarasi pembangunan di desanya. Tentu
katanya, membantu warga beraktifitas pada malam hari, gilirannya peningkatan
roda perekonomian masyarakat.
Daya juangnya memang tinggi, kades yang memimpin
2504 jiwa dari enam dusun ini tanpa mengenal lelah serta menyerah dalam
memperjuangkan kemakmuran warganya ‘pantang mundur sebelum tercapai’, termasuk
di dalamnya bidang pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana serta pelayanan.
Desa Paccing termasuk warganya pembayar PBB yang
taat dengan total Rp 29 juta lebih, sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian di bidang pertanian, hanya 10% diantaranya adalah pegawai negeri.
Andi Fadli Nur keluhkan sebagai pengelola anggaran
ADD Rp 300 juta dan DD sebanyak Rp 622.269.000,- belum signifikan
dibandingkan jumlah penduduk dan luas wilayahnya. Ia berharap ke
depannya dapat dipertimbangkan untuk
ditingkatkan lagi jumlah lebih banyak dialokasikan ke Desa Paccing.
“Di desa lain jumlah penduduknya sedikit, dan luas
wilayahnya lebih kecil dari Desa Paccing malah mendapatkan anggaran lebih dari
Rp 1 miliar,” ujar Andi Fadli mempertanyakan anggaran yang sedikit dikelolanya
dibanding dengan desa lainnya yang lebih kecil jumlah penduduknya dan
wilayahnya.(Andi Syahruddin)
0 comments:
Post a Comment