Unjuk Rasa Keprihatinan Mahasiswa UVRI Makassar
Makassar,
Koran Investigasi
Kopertis
IX Tanggung Jawab
Ratusan mahasiwa yang mengatasnamakan
majelis mahasiswa penyelamat UVRI-UPRI melakukan aksi unjuk rasa di Kopertis Wilayah
IX Makassar, (05/10). Dalam aksinya mahasiswa menuntut pihak kopertis yang
tidak mampu menangani dan menyelesaikan berbagai macam persoalan kampus yang
ada di Wilayah Kopertis IX dan terkhusus Kampus UVRI-UPRI.
Masalah yang terjadi di Kampus
UVRI-UPRI bukan masalah baru, namun masalah ini sudah lama terjadi 23 tahun tapi
pihak kopertis yang punya wewenang, tidak mampu menyelesaikannya. Katanya
kampus Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) ganti nama menjadi
Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) namun yang terjadi adalah ijin
pendirian kampus baru.
Kebohongan yang awalnya berjalan
mulus, tercium oleh mahasiswa yang menemukan beberapa kejanggalan dalam perubahan
nama kampus UVRI ke UPRI oleh pihak kopertis dan Yayasan Perguruan Tinggi Karya
Dharma Makassar, akta pendirian 214 tahun 2011 yang sangat bertolak belakang
dengan apa yang tercantum dalam surat keputusan nomor 3 tanggal 9 Januari 2015.
Usut
dan Copot Sekpel Kopertis IX
Dan tak satupun menyinggung tentang
perubahan nama melainkan pendirian kampus baru. Penolakan terhadap pembodohan
yang dilakukan oleh para birokrasi pendidikan yang dzalim itu, maka mahasiswa
dari majelis mahasiswa penyelamat UVRI-UPRI, dalam orasinya mendesak betanggungjawab
pihak kopertis wilayah IX tentang rekomendasi perubahan nama Kampus UVRI ke
UPRI menjadi pendirian kampus baru. Selanjutnya diminta kejelasan tentang
terbitnya SK no.3 pada tgl 9 Januari 2015 yang menyatakan bahwa UPRI adalah
pendirian perguruan tinggi baru. Yang bertolak belakang dengan yang di
sampaikan pihak kopertis kepada seluruh mahasiswa tentang ijin perubahan nama
UVRI ke UPRI. Terus peserta demo meminta kepada pihak kopertis menyerahkan
semua bukti-bukti tertulis terkait perubahan nama kampus UVRI ke UPRI kepada
mahasiswa. Kemudian meminta pihak kopertis bersikap netral tanpa memihak dalam
menyelesaikan Kampus UVRI-UPRI. Mereka juga dengan sadar kepada sekretaris
pelaksana kopertis wilayah IX untuk angkat kaki dari jabatanya, sebab munculnya
SK NO.3 pada 9 Januari 2015 yang mencantumkan pendirian kampus baru UPRI
merupakan hasil rekayasa politik Sekpel Kopertis Wilayah IX dengan YPTKD Makassar
akta pendirian 214 tahun 2011 yang murni tidak ada hubunganya dengan kampus
UVRI Makassar. Terakhir menyatakan bahwa seluruh mahasiswa UPRI Makassar
menolak ijin pendirian kampus baru melainkan ijin perubahan nama kampus UVRI ke
UPRI.
Sementara itu, mahasiswa meminta
pihak kopertis wilayah IX untuk jujur dan terbuka dalam persoalan kampus
UVRI-UPRI, "Permasalahan Kampus UVRI-UPRI baru bisa selesai, tapi itu
diselesaikan oleh orang-orang yang jujur dan terbuka," Tegas Andi Resky P
selaku kordinator demo.
Menanggapi tuntutan mahasiswa,
perwakilan dari Kopertis Wilayah IX mengatakan,"Kampus UVRI yang ada di
Jl. Bawakaraeng dan Antang resmi ganti nama, bukan lagi pendirian baru," ungkap
Tolla Muhajir, SE.MM.
Mendengar dari perwakilan Kopertis
IX itu, tidak lantas mahasiswa sekonyong-konyong percaya seperti yang
lalu-lalu. Mahasiswa justru meminta tanda bukti hitam di atas putih dengan
memberikan tanda tangan kepada pihak Kopertis Wilayah IX bahwa Kampus
Universitas Veteran Republik Indonesia di ubah menjadi Universitas Pejuang Republik
Indonesia serta meminta untuk meninjau kembali SK no 3 pada tanggal 9 Januari
2015. (Jaidun)
0 comments:
Post a Comment