Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro saat meninjau
ruang nahkoda kapal FPB BC 60002.
|
Bea
Cukai Tambah Dua Kapal Patroli Besar
Surabaya,
Koran Investigasi
Tekan
Penyelundupan
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
berupaya menekan penyelundupan di laut lepas dengan membangun kapal patroli
raksasa. Salah satunya, membangun 2 unit Kapal FPB (fast patrol boat) 60 Meter
yang dibangun di PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya, sebagai kapal
terbesar pertama yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Kapal ini tergolong raksasa lantaran memiliki
panjang 60 meter, lebar 8.50 meter, tinggi geladak utama 4.80 meter, patrol
speed 12-16 knot dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 25 knot.
Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi mengatakan kapal
ini sebagai salah satu fungsi pengamanan yang diamanatkan Pemerintah.
“Ke depan semakin yakin dalam mengemban tugas yang
dibebankan kepada kami,” kata Heru dalam sambutannya acara Delivery Ceremony
& Commander Trial Kapal FPB 60 M di Dermaga Navigasi Tanjung Perak, Jumat
(23/10/2015).
Heru menjelaskan, pemerintah membangun 2 unit kapal
FPB (BC 60001 dan BC 60002) secara bersamaan. Keduanya dioperasikan di dua
tempat berbeda, yakni di Pelabuhan Donggala, Pantoloan dan Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun.
“Sektor Tanjung Balai Karimun merupakan titik rawan
penyelundupan di kawasan Selat Malaka. Kerawan kedua, Selat Karimata, Bitung
hingga Papua,” paparnya.
Kedua kapal tersebut dibangun dengan biaya sebesar
Rp280 miliar dicomot dari APBN tahun anggaran 2014-2015. Heru mengakui masih
butuh beberapa kapal lagi untuk menghubungkan sejumlah titik yang belum
terjangkau.
“Hingga akhir tahun ini total seluruh kapal mencapai
189 unit,” katanya.
Semangat dibangunnya kapal ini diantaranya menekan
angka penyelundupan di jalur-jalur rawan. Karena itu, kedua kapal
tersebut dilengkapi water canon dan heli pad. Pasalnya, petugas patroli kerap
mendapat ancaman dari pelaku penyelundupan dengan melempar bom molotov.
“Seperti Selat Malaka dan Selat Karimata. Jadi, kita
membangun kapal dalam kapasitas besar,” urainya.
Dikesempatan sama, Menteri Keuangan Bambang
Brodjonegoro mengatakan keberadaan kapal ini tanggung jawab dan harapan semakin
besar.
“Operasi ke depan tangkapan lebih besar dibanding
sebelumnya. Pak Dirjen mengeluhkan banyak perlawanan, kita harapkan dengan
kapal ini Bea Cukai mampu menjaga potensi dalam negeri,” tegas Bambang. (Icsan Bakhtyar)
0 comments:
Post a Comment