Wulan Guritno Jadi Germo
Jakarta, Koran Investigasi
Mendapat peran lumayan miring di
masyarakat Indonesia, menjadi seorang germo buat artis semapan Wulan Guritno
perlu pemikiran matang. Apalagi ia memiliki anak perempuan yang tengah beranjak
dewasa. "Pastinya mikirlah, karena kalah salah presepsi, bisa fatal,"
kata Wulan ketika bincang dengan awak media di FX Plaza Senayan Senin (31/8)
Tapi setelah membaca sekenarionya dan yang menggarap filmnya Indra Birowo sahabatnya. Wulan langsung tertarik dan mencari tahu tentang sosok germo high class. "Saya sampai cari film perancis. Judulnya kalau nggak salah Madame Claude dari nonton film itu saya mendapat inspirasi memainkan germo kelas atas,"
Aku artis film keturunan Inggris ini.
Masalah peran yang dimainkannya selalu berbeda, Wulan pernah jadi ibu kecanduan seks, wanita pengidap hiv, sekarang jadi germo. sudah puaskah?
'Kayaknya bukan cuma, saya yang membutuhkan peran yang menantang. Semua aktris butuh peran yang menantang. Nggak melulu peran utama, bisa jadi cameo juga. Sepeti di film Nada Untuk Asa, meski cameo saya berasa main 3 film. Peran saya luar biasa, sampai sakit," ucap bintabg film King dan Gie ini.
Kalau kemudian film Lily sukses di pasar dan sebutan germo melekat di masyarakat. Dan sampai dibilang germo beneran. Buat Wulan hal itu tidak menjadi masalah.
"Nggak masalah, artinya aku berhasil memainkan peran itu," tandasnya.
(ThressNo)
Tapi setelah membaca sekenarionya dan yang menggarap filmnya Indra Birowo sahabatnya. Wulan langsung tertarik dan mencari tahu tentang sosok germo high class. "Saya sampai cari film perancis. Judulnya kalau nggak salah Madame Claude dari nonton film itu saya mendapat inspirasi memainkan germo kelas atas,"
Aku artis film keturunan Inggris ini.
Masalah peran yang dimainkannya selalu berbeda, Wulan pernah jadi ibu kecanduan seks, wanita pengidap hiv, sekarang jadi germo. sudah puaskah?
'Kayaknya bukan cuma, saya yang membutuhkan peran yang menantang. Semua aktris butuh peran yang menantang. Nggak melulu peran utama, bisa jadi cameo juga. Sepeti di film Nada Untuk Asa, meski cameo saya berasa main 3 film. Peran saya luar biasa, sampai sakit," ucap bintabg film King dan Gie ini.
Kalau kemudian film Lily sukses di pasar dan sebutan germo melekat di masyarakat. Dan sampai dibilang germo beneran. Buat Wulan hal itu tidak menjadi masalah.
"Nggak masalah, artinya aku berhasil memainkan peran itu," tandasnya.
0 comments:
Post a Comment