Artis
Lokal Tetap Eksis Di Bima Berkarya
Bima, Koran Investigasi
Aan
Sapoetra, sapaan akrab Aan, artis lokal Bima yang bergelut di dunia seni tarik
suara, kelahiran Bima, 20 Pebruari 1973. Penyanyi otodidak dengan meniti karir, berawal membawakan lagu-lagu
daerah Bima yang berjudul Mori Kese (hidup sendiri) tahun 2000 silam.
Seiring
berjalannya waktu, ia mengasa talenta yang dimilikinya, akhirnya sudah tercipta
lagu 100 judul daerah Bima dan 7 album yang sudah dirilisnya. Kemudian 3 album diantaranya, untuk
mewujudkan program pemerintah Bima.
Karya-karyanya
bergenre pop Bima yang sudah membumi, selanjutnya memberikan warna terhadap
adat, pariwisata dan budaya tradisional daerah Bima, sehingga di percaya
mengisi acara-acara besar dan acara kenegaraan pemerintah, baik di Kabupaten
maupun Kota Bima.
Setumpuk
penghargaan yang di raih Aan, sebagai hasil kerja keras nya, antaranya ; piagam
penghargaan Drs H Zainul Bupati Bima tahun 2003, sebagai Pelopor Pelestari Keseniaan
Tradisional Tauladan, Piagam Fstival Band Paramuda Tahun 2003 se Prov NTB, Piagam
Penghargaan dari H Ferry Zulkarnain ST Bupati Bima, dalam acara Cultural Award
sebagai bentuk memajukan seni budaya Bima 31 Desember 2008, Piagam Penghargaan
dari Dinas Dikpora Kab Bima sebagai Juri Tauladan Tahun 2008.
Begitupun beberapa
hasil karyanya dijadikan soundtrack di film lokal, begitupun ia dipercaya untuk
menulis skenario film berjudul, ’Yatim Piatu’, di isi dengan lagu latar Mori
kese (hidup sendirian). Ia menggarap juga naskah drama berjudul 'Kokohnya Pendirian
Sultan Salahudin Bima’, bersama Komunitas Kolaborasi Musik Tradisional Mbojo’.
Ia pernah sebagai
juri di festival lagu pop dan dangdut se Pulau Sumbawa, dalam rangka
memperingati hari sumpah pemuda 20 oktober 2011. Sebagai duta seni dari Pemerintah
Kab Bima di kala itu menampilkan 24 alat tradisional Bima, Tahun 2003 di
beberapa kota seperti di Jakarta dan Kota Mataram NTB.
Kemudian
di utus lagi oleh Pemda Bima dalam mensosialisasikan ‘Tambora Menyapa Dunia’, dengan sambil
menampilkan Drama Klosal, sebagai letusan Gunung Tambora Tahun 1415 Masehi,
satu paket kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, dengan tema Tambora Mata Mbara.
“Saya
sudah menciptakan lagu Mars Pilkada dan
Kapatu Mbojo, yang initinya, mengajak masyarakat untuk menggunakan hak
pilih nya, menuju pilkada demokratis dan damai serta jurdil.
Juga ada
lagu Kapatu Mbojo yang mengajak untuk menyatukan pikiran membangun
Bima yang sejahtera. Ini sudah dijadikan
KPU untuk
sosialisasi, kata Aan Sapoetra, di rumah
nya,minggu 06 September 2015.
“ Kata ketua
KPU Nur Susilawati, Spi, M,Spi, untuk mensosialisasikan pilkada itu lewat lagu
daerah, seperti launching program KPUD dan KPU di Bima. Seperti saya menyanyi di
acara penetapan nomor paslon, juga pada saat debat paslon nanti. Dan sekarang
lagi merilis lagu untuk percepatan pemekaran Bima Timur,” ungkapnya.(Edy Mulyadin)
0 comments:
Post a Comment