Saturday, 26 April 2014

Hobi Jadi Peluang Bisnis

Jakarta , Koran Investigasi

Seperti biasa pada umumnya hobi mendatangkan kepuasan tersendiri, dan terkadang dilakukan dari diri sendiri serta dengan senang hati. Walaupun jika itu, harus  mengeluarkan dengan sejumlah uang, begitupula dengan waktunya yang terbuang.Seperti dengan penggemar batu unik (batu akik), mereka rela mengorbankan uang dan tenaga serta waktunya, demi kegemarannya itu.
Batu yang biasa disenangi pencinta permata itu, karena bentuk dan warnanya yang unik. Dari ciri khas itulah, mereka tak segan-segan mengeluarkan uang, berapapun harga jualnya, jika salah satu  batu diincarnya.  Tak jarang para kolektor batu akik diserbu oleh penggila batu akik. Alasannya macam-macam, antara lain untuk perhiasan jari tangan, kalung, juga jadi sekedar pajangan pemanis ruangan.
Kini para penggemar dan pelaku usaha batu alam tersebut marak dibebagai daerah maupun kota besar di Indonesia. Pasaran batu akik bervariasi, tergantung dari kesukaan penggemar. Biasa jenis yang paling banyak disenangi penikmat batu akik, seperti Kalimaya, Sungai dare, Bacan, Panca warna, Lavender dan lain sebagainnya.
Bagi mereka yang terjun langsung di bisnis batu akik, lemari dan etalasenya menjadi berwarna warni dari permata yang dikoleksinya. Maka tak pelak, kini tak jarang mereka juga mempersiapkan pembungkus batu yang transparan untuk dipamerkan,, supaya lebih menarik. Para penggemar seakan merasa terbius melihat pemandangan batu-batu cincin yang unik, apalagi disuguhi beberapa pengikat batu cincin atau kalung yang mereka sukai serpeti  emas, perak, titanium. Menurut beberapa penyuka batu permata, keserasian dari kombinasi batu akik  dan pengikatnya, membuat penggemar semakin menarik hatinya.
Sebut saja Roy yang akrab dipanggilkan di lingkungan pedagang batu cincin. Saat ini, ia memulai usahanya dengan membeli beberapa buah batu cincin dan dijualnya yang lebih dari harga belinya. Dengan mencoba berusaha dengan memulai dari hobinya itu,  dan ia melanjukan usahannya bermodalkan pas-pasan, katanya dalam hitungan beberapa bulan Roy kini mampu membeli alat pemotong batu atau mesin dynamo sebagai alat membantu proses pengerjaan dasar dari bahan hingga menjadi batu siap pakai.
Roy  termasuk orang yang senang bergaul, apalagi sesama pencinta cincin. Dengan mudah bergaul Roy bersama Musli, akhirnya terbentuk komunitasnya sendiri, dan memiliki banyak relasinya dikalangan sesama penghobi batu. Roy bersama Musli dan  teman-temannya saling bekerjasama dalam pemasaran atau membentuk batu sehingga menjadi permata yang menarik, kemudian dijual. Maka tak heran pun, ia menikmati keuntungan yang menggiurkan
“Hasil keuntungannya, kita bagi rata. Kadang-kadang pembagian bisa bedua, juga bisa banyak orang, tergantung kerjasamanya,” ungkap Roy yang optimis.
Watawan Koran Investigasi menyambangi kediaman pemuda yang serba bisa itu, termasuk pandai mengelas besi itu. Ditengah kesibukannnya memotong batu untuk membentuk batu permata, guna  memenuhi pesanan dari pelanggannya. Roy juga dengan senang hati, berbuka diri bila ada pesanan khusus, bisa memilih bahan bakunya dari batu khusus. Berminat dengan batu cincinnya, bisa menghubunginnya atau berkunjung ketempat lokasi pembuatan batu tersebut diwilayah Cakung Jakarta Timur.

“Bahan batu yang saya beli seharga Satu Juta Rupiah, dapat menghasilkan lima buah batu cincin siap pakai beserta asesorisnya. Biasanya saya hargai dengan eceran Rp 300.000,- per buah,”  jelasnnya disela-sela aktivitasnya, membuat batu cincin. * Didi Wijayanto/ AS

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons