Launching Festival Pesona Sangihe
2016 & Calendar of Events 2017
Jakarta, Koran Investigasi
Kepulauan Sangihe di Sulawesi Utara memiliki destinasi wisata berkelas dunia
dan karena lokasinya dekat dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan maka wajar
saja kalau pemda Kepulauan Sangihe mengejar wisatawan dari ketiga negara Asia
Timur tersebut. untuk menarik wisman wisatawan macanegara Asia Timur Menteri
Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly
Dondokambey dan Bupati Kepulauan Sangihe Hironimus Rompas Makagansa
me-Launching Festival Pesona Sangihe 2016 dan Calendar of Events 2017 di
Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian
Pariwisata (Kemenpar), Selasa malam (19/7).
Peluncuran festival dan kalender wisata tersebut sebagai komitmen dan langkah awal penguatan kerjasama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut) dengan Kemenpar dalam mengembangkan sektor kepariwisataan.
Peluncuran festival dan kalender wisata tersebut sebagai komitmen dan langkah awal penguatan kerjasama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut) dengan Kemenpar dalam mengembangkan sektor kepariwisataan.
Kemenpar
memberikan dukungan pelaksanaan even tahunan Festival Pesona
Sangihe 2016 yang akan berlangsung di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada
5 – 10 September 2016 mendatang serta calendar of events 2017 (Upacara Adat
Tulude, Pemilihan Ungke Momo Sangihe 2017 dan Festival Pesona Sangihe 2017)
dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten
Kepulauan Sangihe sekaligus mendukung program Pesona Indonesia dan
Wonderful Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini 12 juta kunjungan
wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara
(wisnus) di Tanah Air.
Menteri
Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik diluncurkan Festival Pesona
Sangihe 2016 dan Calendar of Events 2017 sebagai wujud tekad Kabupaten
Kepulauan Sangihe menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dengan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki berupa budaya (culture) dan daya tarik
alam (nature) terutama wisata bahari dengan memanfaatkan popuraliras
Bunaken sebagai ikon marine tourism Manado, Sulut. “Kunci pengembangan
destinasi terletak pada 3 A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Selama ini
wisatawan yang berkunjung ke Sulut hanya sampai di Manado dan Bunaken. Ke
depan, perlu diciptakan kemudahan transportasi dari Manado atau
Bunaken ke Kepulauan Sangihe,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief
Yahya menjelaskan, pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Kepulauan Sangihe mempunyai
nilai strategis dalam mendukung program membangun dari wilayah pinggiran
(nawacita) apalagi posisi kepulauan ini berdekatan langsung dengan
wilayah negara tetangga Filiipina akan menguntungkan karena sebagai pasar
potensial apalagi bila didukung dengan kemudahan aksesibilitas transporasi laut
dan udara. “Saya sangat merespon usulan Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado
agar pemerintah membuka jalur penerbangan Manado-Davao (Filipina). Saya minta
agar dilakukan kajian seat capacity untuk pengembangan destinasi baru ini,”
kata Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, Kepulauan Sangihe merupakan titik singgah yang menarik bagi kapal layar (yacht). Pada Sail Karimata 2016 yang berlangsung Mei 2016 lalu, Tahuna sebagai Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe ditetapkan sebagai titik singgah bagi para yachter peserta sail dari AS, Kanada, Australia, Malaysia, dan Inggris yang mulai pelayaran dari dari Davao (Filipina) dan perairan Malaysia menuju Kalimantan. “Kabupaten Kepulauan Sangihe bisa memanfaakan even-even internasional seperti ini dalam upaya mempromosikan potensi wisata bahari,” kata Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, Kepulauan Sangihe merupakan titik singgah yang menarik bagi kapal layar (yacht). Pada Sail Karimata 2016 yang berlangsung Mei 2016 lalu, Tahuna sebagai Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe ditetapkan sebagai titik singgah bagi para yachter peserta sail dari AS, Kanada, Australia, Malaysia, dan Inggris yang mulai pelayaran dari dari Davao (Filipina) dan perairan Malaysia menuju Kalimantan. “Kabupaten Kepulauan Sangihe bisa memanfaakan even-even internasional seperti ini dalam upaya mempromosikan potensi wisata bahari,” kata Arief Yahya.
Gubernur
Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, pengembangan aksesibilitas menuju
Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadi perhatian Pemprov Sulut dan instansi
terkait. “Aksesibiltas menuju Kepulauan Sangihe bisa melalui penerbangan
dari Bandara Samratulangi, Manado ke Bandara Naha dan selanjutnya meneruskan
perjalanan wisata dengan menggunakan kendaraan mobil dan motor,sedangkan
perjalanan melalui laut dari Pelabuhan Bitung Manado ke pelabuhan
di Kota Tahuna,” kata Olly Dondokambey.
Bupati Kepulauan Sangihe Hironimus Rompas Makagansa mengatakan, Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki terumbu karang beraneka ragam, gunung api bawah laut (under water volcano) sebagai pesona tersendiri. “Para penyelam dapat menikmati pesona ini hanya dengan kedalaman 4 sampai 10 meter dari permukaan laut. Di sana juga ada beberapa spot diving menarik antara lain Shipwreg (Teluk Tahuna), Lost City (Pulau Maselihe), Kawasan Mendaku, Pulau Bukide, Batu Wingkung, Pulau Para, dan kawasan terumbu karang lainnya yang membujur dari Kepulauan Tatoareng hingga Kepulauan Nusa Tabukan,” kata Bupati Hironimus Rompas Makagansa.
Kegiatan Festival Pesona Sangihe 2016 di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada 5 – 10 September mendatang akan dimeriahkan dengan pawai budaya, penjemputan yacht rally, pegelaran seni budaya (musik oli dan tari salo), inland tour, pameran pembangunan dan aneka lomba. Sementara itu untuk Calendar of Events 2017 pemerinah Kabupaten Kepulauan Sangihe menyiapkan even berupa Upacara adat Tulude (31 Januari 2017), Pemilihan Ungke Momo Sangihe (27–29 Juli 2017), dan Festival Pesona Sangihe (5 – 10 September 2017). Tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sangihe sebanyak 3.880 wisman dan 29.360 wisnus, sedangkan target tahun 2016 sebanyak 7.595 wisman dan 42.563 wisnus sementara relasasi target saat ini mencapai 60% dan 62%.
Acara launching Festival Pesona Sangihe 2016 dan Calendar of Events 2017 dimeriahkan dengan pementasan musik bambu dan tarian tradisional serta Team Purwatjaraka Band mengiringi artis penyanyi Ruth Sahayana yang membawakan lagu daerah Sangihe antara lain; Tahanusang Sangihe Oh Hapi Hapiku. (Buyil)
Bupati Kepulauan Sangihe Hironimus Rompas Makagansa mengatakan, Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki terumbu karang beraneka ragam, gunung api bawah laut (under water volcano) sebagai pesona tersendiri. “Para penyelam dapat menikmati pesona ini hanya dengan kedalaman 4 sampai 10 meter dari permukaan laut. Di sana juga ada beberapa spot diving menarik antara lain Shipwreg (Teluk Tahuna), Lost City (Pulau Maselihe), Kawasan Mendaku, Pulau Bukide, Batu Wingkung, Pulau Para, dan kawasan terumbu karang lainnya yang membujur dari Kepulauan Tatoareng hingga Kepulauan Nusa Tabukan,” kata Bupati Hironimus Rompas Makagansa.
Kegiatan Festival Pesona Sangihe 2016 di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada 5 – 10 September mendatang akan dimeriahkan dengan pawai budaya, penjemputan yacht rally, pegelaran seni budaya (musik oli dan tari salo), inland tour, pameran pembangunan dan aneka lomba. Sementara itu untuk Calendar of Events 2017 pemerinah Kabupaten Kepulauan Sangihe menyiapkan even berupa Upacara adat Tulude (31 Januari 2017), Pemilihan Ungke Momo Sangihe (27–29 Juli 2017), dan Festival Pesona Sangihe (5 – 10 September 2017). Tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sangihe sebanyak 3.880 wisman dan 29.360 wisnus, sedangkan target tahun 2016 sebanyak 7.595 wisman dan 42.563 wisnus sementara relasasi target saat ini mencapai 60% dan 62%.
Acara launching Festival Pesona Sangihe 2016 dan Calendar of Events 2017 dimeriahkan dengan pementasan musik bambu dan tarian tradisional serta Team Purwatjaraka Band mengiringi artis penyanyi Ruth Sahayana yang membawakan lagu daerah Sangihe antara lain; Tahanusang Sangihe Oh Hapi Hapiku. (Buyil)
0 comments:
Post a Comment