Empat Kelurahan Di Madiun Rawan Banjir
Madiun, Koran Investigasi
Empat dari 27
kelurahan di Kota Madiun, Jawa Timur tergolong daerah rawan bencana banjir
selama musim penghujan. Warga wilayah tersebut diimbau waspada.
“Keempat kelurahan
rawan banjir tersebut, yaitu Kelurahan Kelun, Pilangbango, Tawangrejo, dan
Rejomulyo,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Madiun, Edy Joko Purnomo
di Madiun, Selasa (17/11/2015).
Menurut dia, keempat
kelurahan tersebut termasuk dalam peta rawan banjir, karena dilewati anak
sungai Bengawan Madiun. Jika hujan deras turun selama beberapa hari, dipastikan
air dari anak sungai Bengawa Solo tersebut akan meluap ke permukiman dan jalan.
“Namun, jika hujan
turun tidak terlalu deras, debit air yang ada masih bisa ditoleransi dan
lancar-lancar saja,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi
banjir Madiun, Pemkot mengimbau masyarakat tidak membuang sampah di sembarang
tempat, terlebih di sungai. Sampah yang bertumpuk di sungai dapat memicu
banjir.
Selain meminta
masyarakat waspada terhadap banjir, pihaknya juga menyarankan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat rutin memantau kondisi wilayah
yang berpotensi banjir, serta rutin membersihkan saluran atau drainase agar
aliran air lancar.
BPBD Diminta
Sosialisasi
Pemkot melalui Bagian Humas dan Protokol juga gencar memberikan sosialisasi ke masyarakat untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi banjir. “BPBD dan dinas terkait lainnya telah melakukan berbagai antisipasi, di antaranya menyiapkan perahu karet dan peralatan pendukung lain yang digunakan untuk penanganan akibat bencana banjir,” tuturnya.
Pemkot melalui Bagian Humas dan Protokol juga gencar memberikan sosialisasi ke masyarakat untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi banjir. “BPBD dan dinas terkait lainnya telah melakukan berbagai antisipasi, di antaranya menyiapkan perahu karet dan peralatan pendukung lain yang digunakan untuk penanganan akibat bencana banjir,” tuturnya.
Selain itu, juga
melakukan pembersihan saluran air dalam tanah, serta memeriksa seluruh kanal
pintu air di Bengawan Madiun. Bukan hanya bencana banjir, guna mengantisipasi
bencana lain musim penghujan, Pemkot Madiun melalui dinas terkait juga
melakukan pemangkasan sejumlah cabang dan dahan pohon besar yang ada di tepi
jalan protokol kota.
Hal itu untuk
menghindari pohon tumbang saat angin kencang terjadi. Sehingga tidak sampai
menimbulkan korban. “Untuk itu, warga di sekitar wilayah rawan bencana agar
selalu waspada selama musim hujan berlangsung. Terlebih saat hujan deras
disertai angin kencang,”
ujarnya.(widodo)
0 comments:
Post a Comment