Kali Kebon Singkong Penuh Sampah

Kali Kebon  Singkong Penuh Sampah

Jakarta, Koran Investigasi

Sampah menumpuk mengakibatkan ganguan kesehatan, juga kebersihan dilingkungan Kali Kebon Singkong kurang elok. Tersumbatnya aliran air sungai, akhirnya warga yang bermukim di padat penduduk itu merasa kurang nyaman pasalnya bau menyengat, kemudian sampah bertebaran diwilayah tersebut dan menjadi sarang nyamuk.
Menurut keterangan salah seorang warga Minda (29) ,seminggu yang lalu telah dibersihkan oleh petugas kebersihan tetapi hari ini sampah kembali menutupi permukaan kali.
Lokasi kali yang dipenuhi sampah tersebut dilingkungan RT 010 RW 02, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
" Sampah sudah seminggu yang lalu dibersihkan, namun kembali menumpuk. Kali ini mengalir dari pasar Deprok ," Kata Minda salah seorang warga Kebon Singkong, Kamis (5/8/15).
Selain menjadi sumber penyakit, aliran air warga juga terganggu karena tersumbat oleh sampah. Berbagai jenis sampah bercampur aduk di kali itu. Ibu rumah tangga itu, juga menilai bahwa petugas kebesihan tidak serius bekerja membersihkan sampah. Hal itu terbukti dari berserakannnya berbagai plastik dan sampah di bawah jembatan penghubung antara rumah warga setempat.
Dia juga berharap, agar petugas kebersihan dalam masalah ini adalah Dinas Kebersihan, selalu kontrol dan rajin membersihkan lingkungan.
"Banyak sampah di kali tidak sedap dipandang mata,". Keluhnya.
Warga juga berharap segera di angkut sampah tersebut. Bila tidak segera dibersihkan besar kemungkinan nyamuk akan merajalela dan menjadi sumber penyakit.
"Nyamuknya banyak banget, apalagi sampahnya banyak," Singkatnya kepada awak media.
Petugas Kebersihan jarang datang membersihkan aliran kali menyebabkan sampah bertambah. "Jarang datang petugas yang mengenakan pakaian orange (Petugas kebersihan) itu," Tambah ibu rumah tangga beranak 3 itu.
Menurut warga tiap kepala keluarga dipunggut biaya sebesar 10 ribu tiap bulan. Iuran tersebut untuk membayar petugas sampah dilingkungan RT yang bertugas menarik Gerobak sampah dilingkungan.
"Kalau dilingkungan rumah biasanya warga di pungut biaya 10 ribu tiap bulan, itu pun untuk bayar tukang sampah dengan gerobak," Tutupnya. (Didi Wijayanto)