Wednesday, 23 April 2014

SMPN 31 Makassar Jadi ‘Lingkungan Sehat’

Makassar, Koran Investigasi

Sejuta julukan gelar jelek yang sempat melekat di  SMPN 31 Makassar, mulai dari sekolah kurang bersih, kurang disiplin, sekolah tidak tertata dan masih banyak lagi sebutan lainnya. Namun masalah yang  melilitnya itu, adalah kejadian masa lalunya yang tidak perlu dibahas lagi, atau mengingatnya kembali.

Perubahan drastis terwujud setelah Mustamin, SPd, M.Pd,  memimpin sekolah yang beralamat di Kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya itu. Penataan ruangan sekolah serta halamannya tidak lagi semraut, tetapi sudah tertata rapi dan dengan pemandangan hijau. Ketika dikonfirmasi diruang kerjanya menjelaskan bahwa, kami datang di SMPN 31 Makassar untuk membenahi semua apa yang menjadi kebutuhannya.

“Pertama diamanahkan memimpin di sini, saya melihat sejumlah WC terlihat semraut dan acak-acakan, pertanda sekolah tidak sehat, dan menjadi lingkungan jorok. Dua menara air diperbaiki untuk pemenuhan kebutuhan air,” jelas Mustamin menggambarkan bagaimana harus memulai membangun.

Lanjutnya, termasuk  memasang paving block di halaman sekolah, pengecetan di beberapa sarana  sekolah, serta perbaikan mushallah sebagai tempat shalat bagi anak-anak. Katanya lagi, biar mahal harga barangnya, yang penting berkualitas dan tahan lama. Yang pasti, jujurnya, sekolah memiliki peningkatan jumlah siswa menjadi 587 orang, dengan jumlah tenaga pendidik 35 guru. Dari total muridnya itu, 80 persen diantaranya, berada  ditingkat ekonomi menengah ke bawah. Namun untuk tahun 2013, BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang diperoleh peserta didik di SMPN 31 Makassar, hanya 18 orang. “Kami harapkan untuk tahun ini, pemerintah dapat meningkatkan jumlah murid penerimaam BSM.di SMPN 31 Makassar. Meski demikian, kami hanya mengusulkan saja, pemerintahlah yang memutuskan, berapa yang akan direalisasikan nanti” tanggapnya.

Lebih jauh, Mustamin mengingatkan pentingnya ada perhatian khusus, ditumbuh kembangkan nilai-nilai pendidikan dari berbagai aspek di generasi tunas bangsa, sebagai proteksi perilaku menyimpang di kalangan muda, masa kini. Menurut Mustamin, orang tua dan sekolah sangat berperan dalam memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak  sejak dini. Orangtua dan guru wajib membimbing dan mendampingi siswa, menciptakan lingkungan yang kondusif, memiliki  potensi kecerdasan dan percaya diri, katanya.
Kordinasi antara sekolah dan orang tua, sangat diperlukan di sini katanya. “Dengan fenomena di kalangan muda menjurus ke hal-hal negatif, maka diperlukan kerjasama yang lebih baik lagi, antara orang tua dan sekolah dalam mengawasi, memantau serta memberikan pengarahan kepada anak didik, agar terhindar dari masalh kriminilitas”.


Dari catatan Koran Investigasi, atas hasil pemikiran inovatif dan kreatif kepala sekolah, maka perubahaan yang mendasarnya, memajukan potensi dan bakat siswa serta membenahi ruangan dan lingkungan sekolah, hasilnya nyata. Seperti mendapatkan juara I Lomba Vokal Se-kota Makassar, serta tingkat kesadaran siswa, tentang mengenyam pendidikan, keindahan, kebersihan, atau pendidikan dengan pendekatan lingkungan. Jaidun/AS






0 comments:

Post a Comment

Baca Juga ?

Social Icons