Makassar, Koran Investigasi
Sejuta julukan gelar jelek yang sempat melekat di SMPN 31 Makassar, mulai dari sekolah kurang
bersih, kurang disiplin, sekolah tidak tertata dan masih banyak lagi sebutan
lainnya. Namun masalah yang melilitnya
itu, adalah kejadian masa lalunya yang tidak perlu dibahas lagi, atau
mengingatnya kembali.
“Pertama diamanahkan memimpin di sini, saya melihat sejumlah WC terlihat
semraut dan acak-acakan, pertanda sekolah tidak sehat, dan menjadi lingkungan
jorok. Dua menara air diperbaiki untuk pemenuhan kebutuhan air,” jelas Mustamin
menggambarkan bagaimana harus memulai membangun.
Lanjutnya, termasuk memasang
paving block di halaman sekolah, pengecetan di beberapa sarana sekolah, serta perbaikan mushallah sebagai
tempat shalat bagi anak-anak. Katanya lagi, biar mahal harga barangnya, yang
penting berkualitas dan tahan lama. Yang pasti, jujurnya, sekolah memiliki peningkatan
jumlah siswa menjadi 587 orang, dengan jumlah tenaga pendidik 35 guru. Dari
total muridnya itu, 80 persen diantaranya, berada ditingkat ekonomi menengah ke bawah. Namun untuk
tahun 2013, BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang diperoleh peserta didik di SMPN 31
Makassar, hanya 18 orang. “Kami harapkan untuk tahun ini, pemerintah dapat
meningkatkan jumlah murid penerimaam BSM.di SMPN 31 Makassar. Meski demikian,
kami hanya mengusulkan saja, pemerintahlah yang memutuskan, berapa yang akan
direalisasikan nanti” tanggapnya.
Lebih jauh, Mustamin mengingatkan pentingnya ada
perhatian khusus, ditumbuh kembangkan nilai-nilai pendidikan dari berbagai
aspek di generasi tunas bangsa, sebagai proteksi perilaku menyimpang di
kalangan muda, masa kini. Menurut Mustamin, orang tua dan sekolah sangat
berperan dalam memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak sejak dini. Orangtua dan guru wajib membimbing
dan mendampingi siswa, menciptakan lingkungan yang kondusif, memiliki potensi kecerdasan dan percaya diri, katanya.
Kordinasi antara
sekolah dan orang tua, sangat diperlukan di sini katanya. “Dengan fenomena di
kalangan muda menjurus ke hal-hal negatif, maka diperlukan kerjasama yang lebih
baik lagi, antara orang tua dan sekolah dalam mengawasi, memantau serta memberikan
pengarahan kepada anak didik, agar terhindar dari masalh kriminilitas”.
Dari catatan
Koran Investigasi, atas hasil pemikiran inovatif dan kreatif kepala sekolah,
maka perubahaan yang mendasarnya, memajukan potensi dan bakat siswa serta
membenahi ruangan dan lingkungan sekolah, hasilnya nyata. Seperti mendapatkan
juara I Lomba Vokal Se-kota Makassar, serta tingkat kesadaran siswa, tentang
mengenyam pendidikan, keindahan, kebersihan, atau pendidikan dengan pendekatan
lingkungan. Jaidun/AS
0 comments:
Post a Comment